Selasa, 15 Januari 2008

Striker Persib Kurang Ngotot

Jika ingin mengejar target juara Liga Super Indonesia (LSI) 2008, tim pelatih nanti harus mengganti seluruh pemain lini depan yang memperkuat "Pangeran Biru" sepanjang Liga Indonesia XIII/2007. Kendati sempat menghantarkan Persib menjadi juara paruh musim, produktivitas lini depan dinilai masih lemah, khususnya pada putaran kedua.

"Produktif atau tidaknya lini depan bisa langsung diukur dari jumlah gol yang dicetak. Kalau melihat hasil yang diraih pada liga kemarin, sebaiknya Persib merombak formasi lini depan dan menggantinya dengan seratus persen pemain baru," kata mantan striker Persib, Sutiono, yang dihubungi "PR" Senin (14/1).

Sutiono menilai, lini depan Persib kurang tajam karena dihuni striker-striker yang kurang ngotot. Ketika kehilangan bola, tidak jarang mereka menyerah dan tidak mengejarnya kembali. Naluri gol pemain pun dinilainya masih kurang, terbukti dengan banyaknya peluang emas yang kerap terbuang selama pertandingan.

"Putaran kedua misalnya. Berapa banyak pertandingan yang harus berakhir dengan kekalahan Persib atau hasil imbang. Padahal, kalau dilihat dari statistik dan jumlah peluang yang tercipta, Persib jauh lebih unggul. Sayang, striker yang ada tidak mampu memanfaatkannya. Main terburu-buru, kurang ngotot, itulah hasilnya. Pada putaran kedua, prestasi Persib merosot," tuturnya.

Menurut dia, kalau memang hasilnya kurang memuaskan, untuk apa Persib memaksakan mempertahankan formasi lini depan yang sama dalam menghadapi LSI 2008. "Kalau ada pemain baru, kan setidaknya ada harapan baru untuk mencetak hasil yang lebih baik," ujarnya.

Untuk pemain lokal, Sutiono mengaku lebih condong pada Bambang Pamungkas dan Aliyudin. Dia menilai, di Indonesia belum ada striker lokal yang mampu melebihi kemampuan keduanya dalam memorak-porandakan pertahanan lawan.

Sementara untuk pemain asing, dia menyarankan untuk merekrut striker Keith Kayamba yang saat ini masih merumput di Sriwijaya FC. Striker asing lainnya adalah Ernest Jeremiah Chukwuma. Kedua striker tersebut di mata Sutiono cukup ideal karena memiliki mental dan naluri gol tinggi.

"Tipe-tipe striker seperti itulah yang diperlukan Persib untuk bisa menjuarai LSI 2008. Tidak gampang menyerah, kuat, ngotot, dan naluri gol tinggi. Sangat berbeda dengan yang ada di Persib musim lalu. Mungkin di luar sana masih banyak striker lain yang setara atau bahkan lebih, tapi di mata saya mereka cukup ideal. Jangan takut untuk mengeluarkan uang sedikit lebih mahal untuk mendapatkan kualitas," katanya.

Sisipkan pemain muda

Kendati mematok target juara, Sutiono mengimbau agar Persib tidak takut untuk menyisipkan beberapa pemain muda dari Diklat atau Persib U-23 di lini depan. Hal itu penting untuk memberikan pengalaman terhadap pemain muda, sekaligus untuk regenerasi pemain di Kota Bandung.

"Persib jangan takut. Memang benar, menggunakan pemain muda artinya Persib harus memberikan kesempatan secara bertahap dan tidak bisa langsung diberikan tanggung jawab penuh. Namun, jika kesempatan itu telah diberikan, tidak tertutup kemungkinan pemain muda akan tampil sangat baik. Mereka hanya perlu kesempatan," kata Sutiono. (PR)

Tidak ada komentar: