Selasa, 15 Januari 2008

Pemain Baru Serahkan ke Pelatih

Mendapatkan pelatih baru harus jadi agenda utama Persib, dibanding agenda lainnya termasuk berburu pemain dan menunjuk manajer baru. Dengan didampingi pelatih baru, tugas mencari pemain dinilai akan lebih mudah. Idealnya, pemain baru bahkan diserahkan kepada pelatih terpilih.

Dalam perburuan pemain, Persib juga diharapkan tidak mengulang metode yang selama ini dipakai, yaitu dengan membentuk tim. Pelatih dan Ketua Umum Persib, harus memegang hak prerogatif dalam menentukan pemain.

"Jangan seperti selama ini, pelatih disediakan pemain. Ini sangat berisiko. Pasalnya bisa jadi, pemain yang ada tidak cocok dengan keinginan pelatih," tutur mantan Ketua Umum Persib, Wahyu Hamijaya, Minggu (13/1) malam.

Mantan Walikota Bandung yang sekarang jadi salah satu penasehat Persib, itu menambahkan, setiap pelatih memiliki pola dan strategi yang berbeda dalam membentuk sebuah tim. Kenyataan ini seperti ditegaskan Wahyu, harus menjadi perhatian Persib yang tidak ingin mengulang kegagalan di Liga Indonesia XIII pada Liga Super mendatang.

"Jadi sekarang kuncinya, buru-buru mencari dan tentukan pelatih Persib untuk Liga Super," ujar Wahyu di akhir acara evaluasi Persib yang digelar di Pendopo Bandung, Minggu malam kemarin.

Dalam acara di Pendopo tersebut, Ketua Umum Persib H Dada Rosada menyatakan kesiapan untuk memberi keleluasaan berburu pemain kepada pelatih terpilih. Dada hanya berharap, pemain Persib mendatang, termasuk pemain asingnya, harus benar-benar berkualitas dan memberikan kontribusi nyata kepada tim Maung Bandung.

"Kalau pelatih nanti menilai Persib hanya satu pelatih asing, kita ambil satu pemain asing yang kualitasnya bagus," ujar Dada.

Mantan pemain Persib, Himendra Wargahadibrata, mengungkatkan, selain harus berkualitas, pelatih yang dibutuhkan Persib haruslah pelatih yang punya wibawa. "Persib butuh pelatih yang tegas dan punya wibawa. Selama ini pelatih Persib seperti tidak diturut oleh para pemain. Pemain era Iurie seperti takut kepada pelatih. Ini juga harus dipecahkan oleh Persib," ucap Himendra yang juga mantan rektor Unpad ini.

Persib juga harus mewaspadai kemungkinan adanya percaloan pemain. Selama ini seperti ditegaskan H Umuh Muhtar, ada pihak-pihak yang bermain sebagai makelar pemain. "Kalau ini sampai terjadi percaloan, akan sangat merugikan Persib. Pasalnya pemain-pemain bagus yang berminat ke Persib, bisa gagal masuk karena harganya dinaikkan berlipat oleh mereka-mereka yang mencari keuntungan untuk pribadi," ungkap H Umuh yang selama ini dikenal getol memberi bonus kepada Tim Maung Bandung ini.

"Jadi memilih pemain harus ditentukan pelatih dan ketua umum. Kalau terpaksa, pelatih dan ketua umum dibantu oleh orang-orang yang tahu pemain dan tidak berniat merugikan Persib," tandas H Umuh.(TRIBUN)

Tidak ada komentar: