Jumat, 15 Februari 2008

Nova Arianto Diincar Arema & Persebaya

(PR) - Stopper Nova Arianto sedang menunggu jawaban Arema tentang nilai kontrak yang ia tawarkan. Kendati mengaku masih menunggu kepastian status dari Persib untuk musim depan, Nova tidak bisa memberi jaminan untuk menolak pinangan jika "Singo Edan" sepakat dengan nilai yang ia ajukan.

"Kalau Arema setuju, harganya cocok, saya tentu sulit untuk menghindar. Tapi sejauh ini saya belum mengambil keputusan. Saya masih menunggu kepastian dari Persib atau pinangan Persebaya. Saya inginnya kalau enggak di Persib, ya Persebaya," kata Nova, ketika dihubungi "PR", Kamis (14/2).

Karena itulah, menurut Nova, semakin cepat Persib memberi kepastian akan semakin baik. Apalagi, Arema dan Persebaya sudah menyampaikan pinangan melalui agennya. Jika diombang-ambing tanpa kepastian dari Persib, menurut dia, bukan hanya dirinya yang berpeluang untuk hengkang. Sejumlah pemain lain pun berpotensi mencari klub lain sebagai tempat merumput pada musim depan.

"Siapa yang bisa menjamin pemain akan bertahan? Yang penting saat ini adalah kejelasan, apakah akan dipertahankan atau dilepas? Prinsipnya, saya memang masih menunggu, Persib tetap prioritas utama. Kalau memang sudah tidak dibutuhkan lagi, baru saya akan mencari klub lain. Tapi kalau terlalu lama, ya apa mau dikata," kata pemain yang suka ngesot saat selebrasi golnya itu.

Sebelum bergabung dengan Persib, Nova merupakan pemain andalan Persebaya. Walaupun saat ini Persebaya berlaga pada Divisi Utama, satu jenjang di bawah Liga Super Indonesia (LSI), kompetisi yang akan diikuti Persib, tidak menyurutkan Nova untuk bergabung dengan klub asal Surabaya itu jika cocok dengan harga yang ia ajukan.

"Saya sudah dengar kalau Persib memang berniat mempertahankan saya untuk musim depan. Sayangnya, sampai sekarang dari Persib belum ada yang menghubungi saya. Kalau lewat media massa saja kan enggak pasti. Kalau tim-tim lain, langsung menghubungi saya walaupun hanya melalui telefon," tutur Nova.

Kendati menolak untuk menyebutkan harga kontrak yang ia tawarkan, Nova mengaku menginginkan nilai yang lebih besar daripada tahun lalu.

Ikat

Menyikapi banyaknya pemain Persib yang dibidik sejumlah tim lain, mantan pemain Persib Asep Soemantri mengimbau manajemen yang baru terbentuk agar segera bergerak cepat. Walaupun pelatih kepala definitif belum ditentukan, ia mengatakan, tidak ada salahnya jika Persib mulai melakukan pendekatan dan jika diperlukan mengikat pemain yang memang banyak diminati.

"Kan sudah ada asisten pelatih. Kenapa tidak, dengan masukan mereka, Persib di bawah manajer baru mulai mendekati pemain incaran. Memang, masalah pemain akan bergantung pada selera pelatih nanti, tapi kalau memang pemainnya benar-benar berkualitas, tentu hampir semua pelatih menginginkannya," ujar Asep.

Ia mencontohkan Eka Ramdani dan Nova Arianto. Menurut dia, alangkah disayangkan jika kedua pemain ini lepas ke klub lain. Apalagi, jika ternyata mereka bermain maksimal di klub barunya. "Ini tentu akan menjadi kerugian besar bagi Persib," tuturnya.

Hal serupa, lanjut Asep, juga bisa diterapkan pada pemain incaran dari klub lain yang memang banyak diminati. Sebut saja seperti Saktiawan Sinaga atau Markus Hendrawan. Jika memang Persib berminat, menurut Asep, tidak ada salahnya jika dilakukan pendekatan awal.

"Nanti setelah ada pelatih definitif kan bisa ditawarkan. Setidaknya, jika benar-benar berminat, Persib tidak kehabisan peluang. Kalau ditunda-tunda, bagaimana kalau ternyata pemain itu sudah mengikat kontrak dengan klub lain? Jangan kalah langkah. Ini akan sangat menentukan nasib Persib musim depan," kata Asep.

Selasa, 12 Februari 2008

Persib Lirik Jaya Hartono

-(GM)-
Setelah dinilai berat memboyong Rahmad Darmawan karena dikabarkan kontraknya diperpanjang hingga November 2008 oleh Sriwijaya FC, Persib Bandung kini mulai mengalihkan perhatian kepada Jaya Hartono, pelatih yang musim lalu menangani Deltras Sidorjo. Jaya merupakan pelatih bidikan alternatif kedua yang direkomendasikan "Tim 7".

Terkait dengan hal tersebut, Ketua Umum Persib, H. Dada Rosada mengaku telah meminta Manajer Persib Bandung, H. Jaja Soetardja untuk segera menghubungi Jaya. "Kalau Rahmad tidak mau atau tidak bisa, maka alternatif kedua adalah Jaya Hartono. Itu sesuai hasil rekomendasi yang diberikan Tim Tujuh kepada saya," ujar Dada, usai menghadiri acara peresmian Gedung Pengadilan Tinggi Agama Bandung, Jln. Ters. Jakarta, Antapani, Bandung, Senin (11/2).

Mengenai kemungkinan merekrut pelatih di luar dua nama yang sudah direkomendasikan Tim 7, Dada mengatakan, hal itu tidak akan dilakukan Persib. "Buat apa membentuk tim kalau hasilnya tidak digunakan. Ya, kami percaya saja kepada mereka. Kalau tidak Rahmad, maka Jaya Hartono," tegasnya.

Seperti diberitakan sebelumnya, setelah berhasil mempersembahkan double champions, juara Copa Indonesia dan LI XIII/2007, manajemen Sriwijaya FC sudah melontarkan pernyataan untuk tetap mempertahankan Rahmad. Namun Persib masih punya harapan, karena dikabarkan, Rahmad punya opsi untuk pindah ke klub lain jika mampu mengantarkan Sriwijaya FC menjadi juara. Tapi ketika ditanya wartawan di Hotel Savoy Homann, Sabtu (9/2), tentang adanya klausul kontrak, Rahmad mengelak.

Tidak dibubarkan

Ketika ditanyakan tentang pemain yang diincar Persib untuk musim depan, Dada enggan berkomentar. "Ya, kita kontrak pelatih dahulu, baru kemudian pelatih yang memilih pemain," katanya.

Dalam kesempatan itu, Dada juga mengatakan belum membubarkan Tim 7, meski tim bentukannya sudah menyampaikan rekomendasi persiapan pembentukan tim Persib, yang akan terjun di Liga Super Indonesia (LSI) 2008, yang menjadi tugasnya. Dada beralasan, tugas tim ini belum selesai, karena dalam hal perekrutan dan melepas pemain pun, manajemen tim harus melalui rekomendasi Tim 7.

"Dalam memilih dan melepas pemain pun terlebih dahulu melalui rekomendasi Tim Tujuh. Nanti kalau sudah selesai (tugasnya, red) baru saya bubarkan," kata Dada.

Sebelumnya, pada saat pengumuman hasil rekomendasi Tim 7 kepada pengurus harian Persib, Sekretaris Tim 7, H. Yoyo S. Adiredja sempat menyampaikan, tim ini tidak dibubarkan karena akan menjadi mitra kerja manajemen tim yang sudah dibentuk. "Tapi, sifatnya hanya konsultatif," kata Yoyo ketika itu.