Rabu, 12 Maret 2008

Nyeck dan Hilton Masuk Daftar Hitam

Dua nama pemain asing yang diklaim sudah diikat Persib Bandung, Nyeck Nyobe Georges Clement (Kamerun) dan Hilton Mauro Moriera (Brasil) termasuk dalam 70 nama pemain asing daftar hitam yang diumumkan PSSI di Jakarta, Selasa (11/3). Namun, kedua pemain ini hanya masuk ke dalam daftar hitam kategori kedua yang hanya sebatas untuk tidak direkrut karena berbagai alasan.

Menurut Direktur Kompetisi Badan Liga Indonesia (BLI), Joko Driyono, yang masuk dalam kategori kedua ini adalah para pemain yang pernah bermasalah dengan melakukan pelanggaran disiplin dan dikhawatirkan akan mengulang tindakan tersebut, sehingga bisa merugikan klub yang mengontraknya.

"Ada empat kriteria yang dijadikan standar verifikasi pemain yang tidak direkomendasikan. Pertama menyerang wasit, kedua berlaku tidak sportif dalam pertandingan seperti protes berlebihan dan provokasi, ketiga terlibat dalam perkelahian, keempat tidak menunjukkan sikap profesional seperti ketidakpatuhan kepada kontrak," urai Joko.

Dari daftar yang diumumkan PSSI, ada 46 pemain asing yang masuk kategori kedua ini. Joko menjelaskan, pihaknya tidak tegas melarang pemain tersebut memperkuat klub, karena PSSI tidak memiliki kewenangan hukum untuk melarang.

Dari 46 nama pemain asing yang tidak direkomendasikan untuk direkrut itu ada juga tiga nama mantan pemain asing Persib di LI XIII/2007, yaitu Patricio Jimenez Diaz, Redouane Barkaoui, dan Christian Bekamenga. Pemain asing yang dikabarkan tengah dibidik Persib seperti Christian Gonzales (Persik) dan Emile Mbamba (Kamerun) juga masuk dalam daftar hitam kategori kedua ini.

Dilarang tampil

Berbeda dengan 46 nama pemain asing tersebut, PSSI juga mengumumkan 20 nama pemain asing yang mutlak dilarang tampil di Liga Super Indonesia (LSI) dan Divisi Utama 2008 karena masuk dalam daftar hitam pemain asing kategori pertama.

Menurut Deputi Sekretaris Jenderal PSSI, Hamka B. Kady, ke-20 nama pemain asing tersebut dilarang tampil karena sama sekali tidak memenuhi syarat untuk tampil di Liga Super atau Divisi Utama karena stratanya tidak sesuai dengan Manual Liga Indonesia 2008.

Berdasarkan Manual Liga Indonesia, pemain asing yang bermain di Indonesia harus memenuhi syarat minimal bermain di kompetisi level kedua negara lain di luar Asia Tenggara. Jika ia sebelumnya bermain untuk klub di negara Asia Tenggara, maka pemain itu harus datang dari klub Divisi Utama.


Sumber : Galamedia

Senin, 10 Maret 2008

Arcan Iurie Dapat Lisensi A dari UEFA

Pelatih Persik Kediri, Arcan Iurie, akhirnya meraih sertifikat kepelatihan Lisensi A dari UEFA. Lisensi tersebut diterima langsung oleh pelatih asal Meldova itu di negara asalnya.

Iurie bahkan harus kembali ke negaranya untuk menerima lisensi kepelatihan itu. "Lisensi kepelatihan ini harus kami terima langsung dari federasi di negara kami. Mereka tidak bersedia mengirimkan kepada kami via titipan kilat atau sejenisnya. Untuk itu, saya selama 20 hari kembali ke Moldova untuk mengurusi lisensi kepelatihan ini," tutur Arcan Iurie Anatolivicie, kepada GOAL.com.

Lebih lanjut, mantan pelatih Persib Bandung dan Persija Jakarta ini menambahkan, tidak mudah untuk mendapatkan lisensi kepelatihan dari UEFA tersebut. Sebab, dirinya masih harus menjalani beberapa test tertulis.

Meski begitu, ia mengaku cukup bangga karena bisa mendapatkan lisensi A itu. Dengan demikian, maka ia pun bisa melanjutkan tugasnya menukangi Persik Kediri. Pasalnya, Badan Liga Indonesia (BLI) memang mensyaratkan hanya pelatih berlisensi A yang bisa menukangi tim kontestan Liga Super.


Sumber : Goal.com

Barkaoui Tinggalkan Liga Indonesia

Mantan bomber andalan Persib Bandung, Radouane Barkaoui, semakin manjauh dari bekas klubnya itu. Setelah manajemen tim berjuluk Maung Bandung memutuskan tidak memperpanjang kontraknya, pemain asal Maroko itu justru memilih bermain di Liga Super Malaysia.

Sama seperti saat merumput pertama kali bersama Persib, Barkaoui pun menunjukkan ketajamnnya sebagai tukang gedor di awal musim. Sayangnya, memasuki musim kedua, ia mulai melempeng hingga akhirnya manajemen Persib memutuskan untuk melepasnya.

Demikian, pula dengan keberadaanya diklub barunya di Pahang FC, Malaysia.. Ia benar-benar menjadi striker andalan tim tersebut. Tak heran, jika publik sepakbola di kota tersebut terpesona. Sayangnya, meski manajemen tim memutuskan tetap memperpanjang kontraknya, namun ia telah memutuskan hanya satu musim di tim itu.

Menurut agennya, Omluc Junior, melihat penampilan Barkaoui di Pahang FC yang lumayan bagus, ia berniat mengembalikannya ke Persib Bandung. Sayangnya, pemain yang selalu merayakan golnya dengan tari jaipong khas Jawa Barat ini lebih memilih merumput di Liga Qatar.



Sumber : Goal.com

Emosi Kami Lebih Kental

PERSIB dipandang tidak hanya sebagai tim sepakbola semata. Bagi sebagian orang, tim Maung Bandung sudah dianggap sebagai identitas warga Jawa Barat. Jika sudah seperti ini, hubungannya tak sebatas raga tapi sudah menyentuh jiwa.


Nah, bagaimana Persib di mata anak Walikota dan anak mantan Walikota Bandung yang juga Ketua Umum Persib. Menurut Ida Rosdiana (45), anak kedua mantan Walikota Bandung, Ateng Wahyudi, secara emosional hubungan mereka dengan Persib jauh lebih kental.



Sebagai bobotoh, Ida tak hanya mendukung tim Persibnya, tapi secara pribadi juga mendukung penuh sang ayah yang kebetulan menjabat sebagai Ketua Umum Persib. "Emosi kami jauh lebih kental karena bisa merasakan kepedihan hati ayah kami jika Persib kalah atau justru bisa merasakan kebahagiaan yang tak terhingga jika Persib menang," tutur Ida.



Ibu satu anak ini tak memungkiri jabatan ayahnya sebagai Ketua Umum Persib sangat memengaruhi dirinya untuk lebih mencintai tim Maung Bandung. "Kalau Persib main, terus terang hati kami deg-degan. Maunya Persib menang terus he-he-he," ujar Ida.



Menurut Keukeu Kaniawati (32) anak pertama Walikota Bandung, Dada Rosada, semula ia justru tak mengerti dunia sepakbola. Keukeu baru mengenal sepakbola setelah sedikit demi sedikit menyelami tim Persib.
Perkenalannya dengan Persib mulai terbangun saat Robby Darwis dkk bertanding melawan Petrokimia Putra pada Final Liga Indonesia I di Stadion Utama Senayan, Jakarta, tahun 1995. "Sekarang saya selalu menyempatkan diri menonton Persib di stadion," tutur Keukeu.



Sementara itu, Yanyan Wahdanimar (35), anak mantan Walikota Bandung, Wahyu Hamijaya, mengatakan, meski kini ayahnya tak lagi menjabat sebagai Ketua Umum Persib, hatinya masih tetap "biru". Ibu tiga anak ini mengaku, hingga kini ia masih mengikuti perkembangan tim Persib.



"Sudah lama Persib tidak merebut gelar juara. Saya berharap pada Liga Super nanti Persib bisa jadi juara. Saya bermimpi di Bandung kita bisa menggelar arak-arakan untuk merayakan gelar juara," harapnya.
Persahabatan ketiga ibu muda ini telah berlangsung cukup lama dan hingga kini tetap terjalin dengan mesra. Hubungan di antara mereka berjalan cair dan tidak formal. "Kita suka telepon-teleponan dan biasanya ketemu kalau acara ulang tahun anak," ujar Keukeu. (san)



Tak Berani Tegur Ayah
TAK seperti yang diduga, di rumahnya, Walikota Bandung Dada Rosada ternyata tak pernah ngobrol soal Persib dengan anak-anaknya. Setidaknya, pengakuan ini diungkapkan Keukeu Kaniawati, anak pertama Dada Rosada.
Menurut Keukeu, ayahnya tak pernah membicarakan urusan dinas di rumah. Karena tak dibicarakan di rumah, maka tampaknya soal Persib dianggap oleh orang nomor satu di Kota Bandung ini sebagai urusan dinas.



"Kalau di rumah paling cuma nanya kondisi cucu-cucunya, nggak pernah ngobrol urusan kantor. Kalau soal Persib justru saya yang suka menelepon sekadar mengucapkan selamat kalau Persib menang misalnya," tutur Keukeu.
Ibu dari Zahra Putri dan Zafira Agnia ini mengaku tidak berani menegur ayahnya terkait Persib. Terlebih jika tim kesayangan warga Jawa Barat ini baru saja ditekuk lawan. "Wah, kalau Persib kalah mah, boro-boro berani menegur. Lihat wajahnya aja nggak berani," ujar Keukeu.



Menurut Keukeu, ia bisa merasakan kesedihan di hati ayahnya jika Persib kalah. Sebaliknya, ia pun bisa merasakan kebahagiaan di wajah ayahnya jika Persib menang. "Raut wajah ayah saya itu bisa terlihat kalau ia sedang merasakan sesuatu," ungkap Keukeu. (san)



Bawa Ikan Asin ke Medan - Ida Rosdiana
KARENA lebih senior, tak heran persentuhan Ida Rosdiana dengan Persib telah terjalin lebih dulu dibanding Keukeu dan Yanyan. Emosi wanita yang kini bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS) itu melekat seiring dengan naik-turunnya prestasi Persib.



Selama 10 tahun atau dari 1983-1993, sang ayah, Ateng Wahyudi, menjabat sebagai Ketua Umum Persib. Selama sepuluh tahun itu pula, Ida bisa merasakan kebahagiaan dan kesedihan yang dialami ayahnya ketika mengurus Persib.
"Suka dukanya jelas banyak, tapi yang pasti keluarga mendukung penuh tugas Papih sebagai Ketua Umum Persib. Kami senang bisa men-support-nya," tandas Ida.



Menurut Ida, mengurus atlet itu sama seperti mengurus seniman. Keduanya merupakan pribadi yang memiliki sensitivitas yang tinggi. "Pendekatannya tak cukup hanya dengan memberi bonus, tapi yang lebih penting adalah dengan cinta," ujar ibu dari Anindita Kania Dewi ini.



Menurut Ida, kunci kesuksesan Persib di era 80-an adalah kekeluargaan, kebersamaan, dan rasa memiliki. Wanita yang wajahnya sering nongol di salah satu stasiun televisi ini berharap, ketiga kunci sukses itu sekarang bisa diwujudkan lagi.



Ida mengenang ketika Persib bertandang ke Medan melawan PSMS, ayahnya sengaja membawa ikan asin dari Bandung. "Papih bawa ikan asin dan kita semua makan bareng-bareng dan ternyata ikan asin mampu mengalahkan masakan hotel," kenang Ida. (san)



Di Manila Paling Berkesan - Yanyan Wahdanimar
BEGITU tahun 1993 Wahyu Hamijaya, ayahnya, menjadi Walikota Bandung dan menjabat sebagai Ketua Umum Persib, dua tahun kemudian atau pada 1995 Persib untuk pertama kalinya menjadi juara Liga Indonesia I setelah mengalahkan Petrokimia Putra.



Yanyan Wahdanimar, anak Wahyu Hamijaya, merupakan satu di antara lebih dari seratus ribu pasang mata yang menyaksikan laga final mendebarkan itu di Stadion Utama Senayan, Jakarta.
Kemenangan Persib lewat gol tunggal Sutiono Lamso itu merupakan kenangan yang tak terlupakan bagi ibu dari Deyan, Devina, dan Kinanti ini. "Dulu belum ada Jalan Tol Cipularang, jadi semua kendaraan lewan Puncak. Saya menyaksikan sendiri pedagang makanan di Cianjur ludes diborong bobotoh Persib yang merayakan kemenangan," ungkap Yanyan.



Namun, menurut Yanyan, kenangan terindah dirinya dengan Persib justru saat menyaksikan Robby Darwis dkk berlaga di Manila, Filipina, tahun 1995. "Saya sudah lupa nama klub lawannya, tapi yang jelas saat itu Persib mencukur lawannya 7-0 tanpa balas. Ini luar biasa, terlebih kita main di kandang lawan," tutur Yanyan.
Karena saat itu yang menjadi kapten timnya Robby Darwis, hingga kini pun, kata Yanyan, ia masih mengidolakan stoper Persib tersebut. "Badannya gede, striker lawan sulit tembus," ujar Yanyan melukiskan perawakan si Bima.




Sumber : Tribun Jabar

Gonzalez Prioritaskan Persib

Keinginan manajemen Persib Bandung untuk merekrut Christian Gonzalez, topskorer musim lalu, tampaknya bak gayung bersambut. Pasalnya, menurut sumber Tribun di Persik Kediri, klub asal Gonzalez, striker subur gol itu lebih memprioritaskan bergabung dengan Maung Bandung di Liga Super dibanding klub lain.

"Gonzalez sekarang belum terikat dengan klub mana pun. Dan yang saya dengar Gonzalez lebih memprioritaskan bergabung dengan Persib," ujar sumber yang enggan disebutkan namanya itu.

Faktor Jaya Hartono, yang pernah menukangi Persik, keseriusan manajemen Persib dalam menghadapi Liga Super, dan target juara yang dimiliki Maung Bandung merupakan sejumlah alasan yang membuat Gonzalez tertarik ingin bergabung dengan Persib. Di sisi lain, striker yang sering membuat kiper lawan ketar-ketir itu juga ingin mencari suasana baru setelah dua musim bergabung dengan Persik.

Meski begitu, keinginan Gonzalez bergabung dengan Persib bukan tanpa catatan. Striker bertubuh gempal itu mengajukan syarat khusus. "Gonzalez mau bergabung dengan Persib tapi dengan catatan Ronald Fagundez juga direkrut, alias satu paket," ujar sumber itu.

Gonzalez mengajukan syarat seperti itu karena merasa telah satu hati dengan Fagundez di lapangan hijau. Fagundez, yang berposisi sebagai playmaker, sudah memahami bola seperti apa yang dinginkan Gonzalez ketika hendak menjebol gawang lawan. Diperoleh infomasi harga kontrak Gonzalez per tahun mencapai Rp 1,2 miliar.

Terkait masalah ini Manajer Persib, Jaja Soetardja, mengaku belum mengetahui keinginan Gonzalez seperti itu. Pasalnya, kata Jaja, pihaknya belum pernah melakukan pembicaraan dengan Gonzalez. "Belum, belum, kita belum pernah ada kontak dengan dia," ujarnya.

Meski begitu, Jaja membenarkan Gonzalez masuk dalam daftar striker incaran Persib. Hanya saja, jika merekrut Gonzalez harus satu paket dengan Fagundez, kata Jaja, hal itu sulit dilakukan. "Kita hanya membutuhkan seorang striker, bukan gelandang," tandasnya.

Menurut Jaja, setiap kali hendak merekrut pemain, ia harus membicarakannya terlebih dulu dengan Jaya Hartono sebagai pelatih. Dan hingga kemarin, ungkap Jaja, belum ada pembicaraan khusus terkait Gonzalez. "Kita memang lagi mencari striker, tapi kan nggak hanya Gonzalez saja yang kita buru," ujar Jaja, yang enggan menyebutkan siapa saja striker yang tengah dibidik Persib.

Jaja mengatakan, khusus untuk merekrut pemain asing, pihaknya kini masih menunggu daftar hitam pemain asing yang akan dikeluarkan oleh Badan Liga Indonesia (BLI). "Kita masih menunggu daftar hitamnya. Karena kalau kita telanjur mengontrak yang bersangkutan sementara nanti ternyata dia masuk dalam daftar hitam, kan bisa berabe," tandas Jaja.

Sumebr : Tribun Jabar

Sabtu, 08 Maret 2008

Persib Perlu Enam Pemain Lagi

Dengan bergabungnya Waluyo dan tidak tercapainya kesepakatan dengan Cucu Hidayat, Persib kini tinggal mencari enam pemain lagi untuk memenuhi kuota 25 tempat menghadapi Liga Super Indonesia (LSI) 2008. Stopper asal Deltras Sidoarjo itu dinyatakan resmi bergabung dengan "Pangeran Biru" setelah bertemu langsung dengan manajemen Persib di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika Bandung, Kamis (6/3).

Manajer H. Jaja Soetardja mengatakan, tim pelatih telah memilah-milah bagian untuk enam tempat yang masih kosong. Tiga tempat untuk pemain dari Persib U-23, 1 pemain lokal, dan 2 lagi khusus pemain asing. Jatah pemain asing ini untuk posisi penyerang dan libero. "Kami masih menunggu daftar hitam pemain asing. Oleh karena itu, kami tidak akan langsung merekrut dulu," ujar Jaja.

Jaja mengatakan pemain yang sudah mencapai kesepakatan nilai kontrak, akan dikumpulkan sebelum April. Mereka akan menandatangani kontrak pada April, sebagai ikatan resmi bergabung dengan Persib. "Semua pemain dan pelatih akan menandatangani kontrak selama 12 bulan mulai April," ujarnya.

Pertemuan manajemen dengan Waluyo berjalan cukup singkat, sekitar 30 menit. Menurut Jaja, pembicaraan tidak memerlukan waktu yang lama karena Waluyo memang sudah mencapai kesepakatan nilai kontrak dengan manajemen. Mengenai nilai kontrak yang diberikan, Jaja enggan memberikan komentar. Selain Jaja, pembicaraan tersebut juga melibatkan pelatih Jaya Hartono dan wakil manajer, H. Umuh Muchtar.

Ketika ditanya mengenai hasil rapat pengurus Rabu (5/3) malam, Jaja mengatakan, semua ofisial telah sepakat untuk memberi kesempatan pada tiga pemain muda dari tim U-23 untuk bergabung dengan Persib. Untuk posisi dalam tim yang akan ditempati pemain U-23 itu, Jaja menyerahkan semua pertimbangan dan keputusan kepada tim pelatih.

Dalam rapat tersebut, diputuskan untuk mempertahankan semua kiper yang memperkuat Persib pada kompetisi tahun lalu. "Kiper yang dulu tidak diganti," kata Jaja. Dengan begitu, sudah dipastikan bahwa kiper ketiga Persib pada LDI 2007, Edi Kurnia akan tetap bersama Persib pada LSI 2008.

Sementara itu, Edi Kurnia mengaku sangat senang dan bersyukur masih bisa bertahan di Persib. Edi yang ikut menunggu hasil pertemuan antara manajemen dan Waluyo mengatakan, dia baru mendapat pemberitahuan mengenai kepastian dirinya bertahan di Persib, Rabu (5/3) malam. "Saya tidak mengira akan dipertahankan oleh Persib. Saya memang masih berlatih bersama teman-teman, tapi sama sekali tidak pernah berharap untuk dapat bertahan," kata Edi.

Jaya Hartono

Sementara itu, Pelatih Jaya Hartono mengatakan, dirinya tidak merasa menggembosi Deltras Sidoarjo dengan memboyong empat pemain mantan klubnya itu. "Saya hanya ingin memberi kesempatan pada pemain untuk mengembangkan diri di klub yang lebih besar," ungkap Jaya.

Menurut Jaya, tidak ada komentar miring dari pihak Deltras sendiri tentang perekrutan empat pemain tersebut. Sebagai pemain Deltras keempat yang bergabung bersama Persib, Waluyo juga membenarkan hal tersebut. "Saya dapat tawaran langsung dari manajemen, bukan dari Jaya," kata Waluyo.

Waluyo juga mengatakan, alasan utama dirinya bergabung dengan Persib adalah nama besar yang disandang tim "Pangeran Biru" ini. "Saya bangga dan senang bisa bergabung dengan tim sebesar Persib," ujar Waluyo.


Sumber : Pikiran Rakyat

Persib Perlu Enam Pemain Lagi

Dengan bergabungnya Waluyo dan tidak tercapainya kesepakatan dengan Cucu Hidayat, Persib kini tinggal mencari enam pemain lagi untuk memenuhi kuota 25 tempat menghadapi Liga Super Indonesia (LSI) 2008. Stopper asal Deltras Sidoarjo itu dinyatakan resmi bergabung dengan "Pangeran Biru" setelah bertemu langsung dengan manajemen Persib di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika Bandung, Kamis (6/3).

Manajer H. Jaja Soetardja mengatakan, tim pelatih telah memilah-milah bagian untuk enam tempat yang masih kosong. Tiga tempat untuk pemain dari Persib U-23, 1 pemain lokal, dan 2 lagi khusus pemain asing. Jatah pemain asing ini untuk posisi penyerang dan libero. "Kami masih menunggu daftar hitam pemain asing. Oleh karena itu, kami tidak akan langsung merekrut dulu," ujar Jaja.

Jaja mengatakan pemain yang sudah mencapai kesepakatan nilai kontrak, akan dikumpulkan sebelum April. Mereka akan menandatangani kontrak pada April, sebagai ikatan resmi bergabung dengan Persib. "Semua pemain dan pelatih akan menandatangani kontrak selama 12 bulan mulai April," ujarnya.

Pertemuan manajemen dengan Waluyo berjalan cukup singkat, sekitar 30 menit. Menurut Jaja, pembicaraan tidak memerlukan waktu yang lama karena Waluyo memang sudah mencapai kesepakatan nilai kontrak dengan manajemen. Mengenai nilai kontrak yang diberikan, Jaja enggan memberikan komentar. Selain Jaja, pembicaraan tersebut juga melibatkan pelatih Jaya Hartono dan wakil manajer, H. Umuh Muchtar.

Ketika ditanya mengenai hasil rapat pengurus Rabu (5/3) malam, Jaja mengatakan, semua ofisial telah sepakat untuk memberi kesempatan pada tiga pemain muda dari tim U-23 untuk bergabung dengan Persib. Untuk posisi dalam tim yang akan ditempati pemain U-23 itu, Jaja menyerahkan semua pertimbangan dan keputusan kepada tim pelatih.

Dalam rapat tersebut, diputuskan untuk mempertahankan semua kiper yang memperkuat Persib pada kompetisi tahun lalu. "Kiper yang dulu tidak diganti," kata Jaja. Dengan begitu, sudah dipastikan bahwa kiper ketiga Persib pada LDI 2007, Edi Kurnia akan tetap bersama Persib pada LSI 2008.

Sementara itu, Edi Kurnia mengaku sangat senang dan bersyukur masih bisa bertahan di Persib. Edi yang ikut menunggu hasil pertemuan antara manajemen dan Waluyo mengatakan, dia baru mendapat pemberitahuan mengenai kepastian dirinya bertahan di Persib, Rabu (5/3) malam. "Saya tidak mengira akan dipertahankan oleh Persib. Saya memang masih berlatih bersama teman-teman, tapi sama sekali tidak pernah berharap untuk dapat bertahan," kata Edi.

Jaya Hartono

Sementara itu, Pelatih Jaya Hartono mengatakan, dirinya tidak merasa menggembosi Deltras Sidoarjo dengan memboyong empat pemain mantan klubnya itu. "Saya hanya ingin memberi kesempatan pada pemain untuk mengembangkan diri di klub yang lebih besar," ungkap Jaya.

Menurut Jaya, tidak ada komentar miring dari pihak Deltras sendiri tentang perekrutan empat pemain tersebut. Sebagai pemain Deltras keempat yang bergabung bersama Persib, Waluyo juga membenarkan hal tersebut. "Saya dapat tawaran langsung dari manajemen, bukan dari Jaya," kata Waluyo.

Waluyo juga mengatakan, alasan utama dirinya bergabung dengan Persib adalah nama besar yang disandang tim "Pangeran Biru" ini. "Saya bangga dan senang bisa bergabung dengan tim sebesar Persib," ujar Waluyo.


Sumber : Pikiran Rakyat

Edi Kurnia Dipertahankan

Siapa kiper ketiga Persib Liga Super, terjawab sudah setelah manajemen Persib memutuskan untuk mempertahankan Edi Kurnia. Dengan mempertahankan Edi, berarti komposisi penjaga gawang Persib Liga Super tidak berbeda dengan Liga Indonesia XIII. Edi masuk untuk menempati posisi ketiga setelah Tema Mursadat dan Cecep Supriatna.

Masuknya Edkur demikian Edi Kurnia akrab dipanggil, mematahkan rumor yang menyebutkan Persib Liga Super akan diperkuat kiper muda dari Persib U-23.

"Manajemen memutuskan, semua kiper tidak diganti. Itu saja," ungkap Manajer Persib H Jaja Soetardja, mengomentari kembalinya Edi ke tim Persib, Kamis (6/3).

Ketika didesak alasan mempertahankan Edi, Jaja menyebutkan untuk melakoni kompetisi sekelas Liga Super, dibutuhkan kiper-kiper yang sudah punya pengalaman dan jam terbang. Dengan alasan ini, Jaja menampik kalau batal masuknya kiper muda dari Persib U-23 karena alasan kualitas.
"Edi kan tidak perlu beradaptasi lagi karena sudah bergabung dengan Tema dan Cecep di Persib tahun lalu," tutur Jaja.

Kepada wartawan yang mencegatnya di Hotel Homann, Jaja memastikan, manajemen dan pelatih Persib tetap menyiapkan tempat untuk pemain muda hasil binaan Persib. Namun dengan masuknya Edi, Jaja menegaskan kembali, kebutuhan penjaga gawang untuk Persib Liga Super sudah terpenuhi.

"Tapi kita akan menarik tiga pemain muda dari Persib U-23," jelas Jaja yang masih merahasiakan nama-nama pemain muda Persib yang masuk tim Maung Bandung.

Jaya Hartono juga membenarkan kalau timnya menyediakan kuota untuk tiga pemain muda dari lingkungan Persib. Walaupun mengaku belum mengetahui kualitas pemain muda yang bakal masuk ke timnya, Jaya berharap ketiga punya kualitas bagus. "Untuk itu saya berkonsultasi dengan Robby (Darwis) dkk," aku Jaja.(daf)

Sempat Putus Asa
TIDAK masuk daftar pemain yang dipertahankan, ternyata sempat membuat Edi Kurnia putus asa. Kiper kelahiran kota hujan Bogor ini mengaku sempat down ketika harus angkat koper dari tim Maung Bandung.

"Untungnya saya terus mendapat support dari teman-teman, seperti Eka Ramdani dan Edi Hafid. Teman-teman seperti Eka dan Hafid tidak pernah berhenti memberikan dukungan kepada saya," tutur Edi kepada Tribun, Kamis siang kemarin.

Tentang keputusan manajemen yang akhirnya memasukkan kembali namanya ke tim Persib Liga Super, Edi mengaku terkejut dan tidak menyangka. "Namun jelas Edi bersyukur bisa kembali ke Persib. Saya berterima kasih kepada manajemen dan semua yang mendukung saya," kata kiper asal klub Saint Prima ini.

Disinggung soal posisinya yang kemungkinan bakal kembali jadi kiper nomor tiga, setelah Tema Mursadat dan Cecep Supriatna, Edi mengaku hal tersebut tidak bakal jadi hambatan untuk berprestasi bersama Persib. "Tapi jelas saya berharap bisa punya lebih banyak kesempatan untuk main," akunya jujur.


Sumber : Tribun Jabar

Persaingan Ketat di Posisi Sayap, Waluyo Resmi Bergabung dengan "Pangeran Biru"

Bek sayap kanan Deltras, Waluyo (24), dipastikan akan bergabung ke Persib. Dia dijadwalkan tiba di Bandung untuk bertemu manajemen Persib, Kamis (6/3). Menurut pelatih Jaya Hartono, walaupun pemain kelahiran 30 September 1983 itu baru akan bertemu manajemen, di antara keduanya sudah ada kesepakatan nilai kontrak.

"Harga sudah deal, tetapi kan untuk jelasnya dia harus datang dulu ke Bandung," tutur Jaya ditemui di Hotel Savoy Homann, Jln. Asia Afrika, Bandung, Rabu (5/3). Selain Persib, Waluyo yang juga bisa main di sayap kiri, sempat dikabarkan diminati sejumlah klub besar, seperti Persija dan Arema.

Jaya mengatakan tipikal permainan Waluyo banyak dibutuhkan klub-klub. Permainannya keras dan disiplin. Oleh karena itu, sangat wajar jika sebelum memastikan bergabung ke Persib, ada beberapa klub elite ingin merekrutnya.

Pada kompetisi 2007, Waluyo menerima 10 kartu kuning. Ia mendapatkan hukuman itu bukan karena melakukan protes atau bertindak kasar kepada pemain lawan. Ia termasuk tipe pemain yang kadangkala terlalu kuat dalam memberikan pressing.

"Dia bukan pemain emosional. Apalagi, saya tidak pernah mengajarkan kepada pemain untuk bertindak anarkis. Untuk Persib pun begitu. Saya harap, tim ini tidak bermain emosional, tetapi memiliki fighting spirit yang tinggi," tuturnya.

Menurut Wakil Manajer Persib, H. Umuh Muchtar, kemarin pagi, Waluyo telah menghubunginya dan akan segera berangkat ke Bandung. "Jika sudah ada kepastian, dia akan datang, sudah pasti ada keseriusan untuk bergabung. Jika pemain telah datang melakukan pembicaraan, biasanya pasti ada kesepakatan," katanya.

Dengan bergabungnya Waluyo, kini Persib sudah mengantongi 18 nama karena Cucu Hidayat masih teka-teki bergabung ke Persib. Diakui Jaya Hartono, semua pemain yang telah merapat dengan Persib kali ini memiliki kemampuan yang merata. Dia memang telah jauh-jauh hari menyampaikan jika Persib tidak akan merekrut pemain untuk cadangan.

"Ini penting karena kompetisi yang akan kita hadapi sangat berat. Sistem satu wilayah membuat Persib harus menghadapi perjalanan tandang yang panjang dan melelahkan. Oleh karena itu, Persib butuh pemain yang kualitasnya tidak jauh berbeda. Apalagi, sejumlah pemain diminati untuk bergabung dengan timnas," katanya.

Meratanya kualitas pemain membuat Jaya mengaku cukup mantap tidak memanfaatkan jatah lima pemain asing dan untuk sementara hanya merekrut empat pemain asing. Rencananya, Jaya hanya akan mencari tambahan satu pemain asing lagi, untuk mengisi posisi striker yang baru dihuni Zaenal Arief dan Airlangga. Satu jatah posisi striker lainnya akan diisi pemain lokal.

"Walaupun masih lemah dari segi mental, sebagai pemain muda Airlanga merupakan pemain bagus. Dia punya heading yang baik. Bahkan, kalau kondisinya prima, dia bisa jadi momok untuk pemain belakang lawan. Zaenal Arif pun masih pemain berbahaya. Dia hanya tinggal menghilangkan trauma musim lalu untuk bisa bangkit menjadi striker andal," ungkap Jaya.

Untuk posisi gelandang dan belakang, bisa dikatakan sudah penuh, dengan kualitas asing dan lokal yang nyaris setara. Oleh karena itu juga, Jaya mengaku sulit untuk mengabulkan keinginan Alejandro Tobar yang memiliki gaya permainan seperti Lorenzo Cabanas untuk bergabung dengan Persib.

Namun, menurut dia, jika di tengah perjalanan ternyata berdasarkan hasil evaluasi diperlukan tambahan pemain asing, bukan tidak mungkin Persib akan memaksimalkan kuota yang diizinkan. "Semua tergantung kebutuhan," kata Jaya.

Dengan rencana kembali dibidiknya dua striker baru, artinya Persib akan memiliki lima ujung tombak, termasuk Hilton Moreira, gelandang serang yang juga bisa ditempatkan sebagai striker. "Ini bukan pemborosan. Striker yang banyak diperlukan karena mereka memang rawan cedera. Lagipula, seperti Hilton kan bisa ditempatkan di posisi lain, sebagai gelandang serang," ungkap pelatih kelahiran Medan itu.

Patricio Jimenez

Lama tak terdengar kabarnya, kemarin, pukul 15.00 WIB pemain belakang Persib Patricio Jimenez datang menemui Umuh di Hotel Savoy Homann. Menurut Umuh, Jimenez awalnya hanya sekadar mampir untuk silaturahmi. Namun, Umuh tidak menampik jika Jimenez menanyakan peluangnya untuk bergabung dengan Persib.

"Saya hanya pelaksana, tidak bisa memutuskan sendiri. Kami, manajemen, mencari pemain berdasarkan rekomendasi tim. Namun, jika nanti saat jalan, ternyata ada rekomendasi untuk Jimenez maka bisa saja. Karena soal peluang mah, itu keputusan tim dan harus dibicarakan lagi dengan manajer, Pak Jaja," katanya.

Menurut dia, sepanjang perbincangan tersebut, Jimenez berlapang dada menerima keputusan manajemen. "Alhamdullilah, dia mengerti. Dia sendiri juga bilang ke saya, hingga saat ini dirinya belum mendapatkan klub," ungkapnya.


Sumber : Pikiran Rakyat

Jimenez Masih Rindu Persib

WALAUPUN namanya tidak tercantum di tim Persib Liga Super, Patricio Jimenez ternyata masih rindu Persib. Buktinya di sela liburannya di Kota Kembang, Rabu (5/3), Jimenez menyempatkan diri bertemu dengan Wakil Manajer Persib H Umuh Muhtar di Hotel Homann.

Didampingi istri dan anak tercintanya, Novia Anggraeni dan Kelwin Jeames Jimenez, defender asal Cili ini mengaku tidak bisa melupakan tim Maung Bandung. Lalu klub manakah yang akan dibela Jimenez tahun ini?

"Nanti juga semua akan tahu," elak Jimenez yang tiba di Bandung, Selasa kemarin.

Ketika ditanya Zaenal Arief yang kemarin juga sama-sama hadir di Homann, pemain yang akrab disapa Pato ini tetap menyembunyikan nama klub yang akan dibelanya.

Namun walaupun mengaku hanya 'mampir' ke Homann, diam-diam Jimenez ternyata masih merindukan ingin membela Persib. H Umuh yang kemarin menerima Jimenez menyebutkan, Jimenez sempat menanyakan peluang untuk kembali ke Persib.

"Memang dia sempat menanyakan peluang ke Persib. Tapi soal pemain untuk Persib, jelas ini menjadi hak pelatih. Saya sendiri hanya sebagai pelaksana. Jadi sekali lagi soal pemain, harus didiskusikan dengan tim (pelatih dan manjemen)," ungkap Umuh.

Selain mengaku sedang berlibur, Jimenez tidak banyak komentar tentang dirinya. Jimenez misalnya tidak terbuka soal klub baru dan masa depannya di kancah sepakbola Indonesia. Satu yang pasti, seperti juga dicatat Zaenal Arief, Jimenez masih rindu main untuk Persib.


Sumber Tribun Jabar

Atep, "Hate Mah teu Bisa Dibohongan"

DARAH lebih kental daripada air. Walaupun telah lama malang melintang bersama klub di luar Bandung, Atep Ahmad dan Airlangga Sucipto yang berdarah Sunda memutuskan untuk berlabuh di Persib. Alasan sebagai orang Sunda diusung keduanya.

Bergabungnya Atep dengan "Pangeran Biru" tentu mengagetkan, karena merapatnya gelandang serang Persija itu sempat diwarnai sejumlah kontroversi.

Cap "kacang lupa pada kulitnya" pernah dialamatkan kepada Atep. Saat itu, Atep diberitakan marah karena salah satu media nasional memuat kabar jika dirinya telah resmi bergabung dengan Persib.

Isu ini terus berkembang karena Atep secara pribadi sulit untuk dihubungi. Ketika "PR" sempat menelefonnya, dengan alasan tidak jelas pemain kelahiran Cianjur 5 Juni 1985 itu memutuskan pembicaraan.

Tak lama berselang, nama Atep kian rusak dengan munculnya kabar jika nilai kontrak Rp 1,2 miliar diminta gelandang yang memperkuat Timnas U-20 untuk Pra Piala Asia (PPA) 2003 itu.

Ditemui di Hotel Savoy Homann, Selasa (4/3), Atep membantah semua rumor tersebut. "Itu hanya isu. Saya juga tahu diri. Tidak mungkin minta kontrak sebesar itu. Kalaupun saya sempat sulit dihubungi, karena waktu itu saya lagi ada masalah. Saya ingin menenangkan diri sambil menikmati liburan," katanya.

Lagipula, menurut Atep, keinginan untuk kembali merumput bersama Persib telah dipendamnya cukup lama. Sebenarnya, musim lalu pun ia sudah ingin kembali ke Persib.

"Hate mah teu bisa dibohongan. Dari dulu juga udah pengen main di sini. Mudah-mudahan tahun ini Persib bisa jadi juara. Pelatih bagus, pemain bagus, manajemen juga bagus," tutur pemain yang sudah memperkuat Persija sejak 2005 itu.

Lain Atep lain pula Airlangga. Bergabungnya striker Deltras tiga musim berturut-turut, sejak Liga Indonesia XI, itu bersama skuad Persib terbilang sepi dari pemberitaan. Semula, pemain berjuluk Wayne Rooney dari Deltras itu sempat dikabarkan bergabung dengan Persija.

"Manajemen Persija memang sempat menghubungi saya, tapi sampai saat ini tidak ada kepastian. Lagian saya juga orang Sunda, tentu ingin di Persib. Soal domisili orang tua bukan alasan untuk bergabung dengan Persija," kata pemain kelahiran Jakarta, 22 November 1985 itu.

Airlangga lahir dari ibu dari Babakan Siliwangi dan ayah dari Jawa Tengah. Saat ini kedua orang tuanya tinggal menetap di Jakarta.


Sumber : Pikiran Rakyat

Atep, "Hate Mah teu Bisa Dibohongan"

DARAH lebih kental daripada air. Walaupun telah lama malang melintang bersama klub di luar Bandung, Atep Ahmad dan Airlangga Sucipto yang berdarah Sunda memutuskan untuk berlabuh di Persib. Alasan sebagai orang Sunda diusung keduanya.

Bergabungnya Atep dengan "Pangeran Biru" tentu mengagetkan, karena merapatnya gelandang serang Persija itu sempat diwarnai sejumlah kontroversi.

Cap "kacang lupa pada kulitnya" pernah dialamatkan kepada Atep. Saat itu, Atep diberitakan marah karena salah satu media nasional memuat kabar jika dirinya telah resmi bergabung dengan Persib.

Isu ini terus berkembang karena Atep secara pribadi sulit untuk dihubungi. Ketika "PR" sempat menelefonnya, dengan alasan tidak jelas pemain kelahiran Cianjur 5 Juni 1985 itu memutuskan pembicaraan.

Tak lama berselang, nama Atep kian rusak dengan munculnya kabar jika nilai kontrak Rp 1,2 miliar diminta gelandang yang memperkuat Timnas U-20 untuk Pra Piala Asia (PPA) 2003 itu.

Ditemui di Hotel Savoy Homann, Selasa (4/3), Atep membantah semua rumor tersebut. "Itu hanya isu. Saya juga tahu diri. Tidak mungkin minta kontrak sebesar itu. Kalaupun saya sempat sulit dihubungi, karena waktu itu saya lagi ada masalah. Saya ingin menenangkan diri sambil menikmati liburan," katanya.

Lagipula, menurut Atep, keinginan untuk kembali merumput bersama Persib telah dipendamnya cukup lama. Sebenarnya, musim lalu pun ia sudah ingin kembali ke Persib.

"Hate mah teu bisa dibohongan. Dari dulu juga udah pengen main di sini. Mudah-mudahan tahun ini Persib bisa jadi juara. Pelatih bagus, pemain bagus, manajemen juga bagus," tutur pemain yang sudah memperkuat Persija sejak 2005 itu.

Lain Atep lain pula Airlangga. Bergabungnya striker Deltras tiga musim berturut-turut, sejak Liga Indonesia XI, itu bersama skuad Persib terbilang sepi dari pemberitaan. Semula, pemain berjuluk Wayne Rooney dari Deltras itu sempat dikabarkan bergabung dengan Persija.

"Manajemen Persija memang sempat menghubungi saya, tapi sampai saat ini tidak ada kepastian. Lagian saya juga orang Sunda, tentu ingin di Persib. Soal domisili orang tua bukan alasan untuk bergabung dengan Persija," kata pemain kelahiran Jakarta, 22 November 1985 itu.

Airlangga lahir dari ibu dari Babakan Siliwangi dan ayah dari Jawa Tengah. Saat ini kedua orang tuanya tinggal menetap di Jakarta.

Sumber : Pikiran Rakyat

Atep & Airlangga Gabung ke Persib, Cucu Hidayat Kemungkinan Dilepas

Manajemen Persib kembali memberikan kejutan. Sempat muncul kabar miring nilai kontrak Atep Ahmad melambung tinggi di atas Rp 1 miliar, Persib justru berhasil menggaet pemain asal Cianjur itu bersama striker muda potensial, Airlangga Sucipto.

"Kontrak Atep ternyata jauh di bawah nilai isu-isu yang beredar selama ini. Sangat jauh sekali. Oleh karena itu, setelah melakukan pembicaraan langsung, kami sepakat dengan nilai kontrak yang dia tawarkan," ujar Manajer Persib, H. Jaja Soetardja, didampingi wakilnya, H. Umuh Muchtar, di Hotel Savoy Homann Bandung, Selasa (4/3).

Jaja mengatakan kabar miring soal Atep yang sempat mendapat perhatian bobotoh, ternyata tidak benar. Munculnya kabar itu karena kesalahan informasi belaka. Namun, setelah manajemen bertemu dengan Atep, semuanya menjadi jelas. "Sekarang Atep dan Airlangga sudah resmi milik Persib," ujar Jaja, yang merahasiakan nilai kontrak mereka.

Atep dan Airlangga merupakan dua pemain Timnas U-23 yang berlaga di SEA Games 2007 lalu. Mereka juga ikut dalam pemusatan latihan Timnas U-23 di Argentina.

Jaja mengatakan, perburuan mereka atas rekomendasi pelatih Jaya Hartono. Mereka dikontrak selama 12 bulan. "Alhamdulillah, kita patut berbahagia karena apa yang diharapkan, Atep dan Airlangga sudah masuk. Masalah yang sempat terjadi kemarin anggap saja sebagai pancingan untuk melihat penilaian masyarakat. Toh, pada akhirnya keduanya akan bergabung dengan Persib musim depan," kata Jaja sambil tersenyum.

Dengan bergabungnya Atep, materi lini tengah Persib sebenarnya sudah komplet. Di sana ada Eka Ramdani, Suwita Pata, Hariono, Lorenzo Cabanas, Hilton Moreira, dan Salim Alaydrus. Hal itu membuat Cucu Hidayat terancam tidak diperpanjang kontraknya. Apalagi, hingga kemarin, dia sama sekali tidak memberikan kabar kepada manajemen Persib.

Untuk lini depan, kehadiran Airlangga ini, membuat persaingan lini depan makin ketat. Ia akan berebut tempat dengan seniornya Zaenal Arif. Dua jatah sisa tempat rencananya akan diisi oleh pemain asing.

Setelah Atep dan Airlangga bergabung, kini Persib telah mengantongi 18 pemain. Untuk menggenapkan menjadi 25 pemain, Persib tinggal menyisakan tujuh kursi kosong. Dua atau tiga tempat di antaranya, rencananya akan diisi pemain muda dari Persib U-23.

"Untuk pemain, baik mengenai jumlah, termasuk apakah dia lokal atau asing, dan siapa nama-nama yang akan direkrut akan dibicarakan dengan pelatih. Dia tentu sudah bisa mengukur berapa kemampuan tim saat ini," tutur Jaja.

Berkaitan dengan masalah Cucu Hidayat, hingga Selasa malam kemarin, gelandang bertahan Cucu Hidayat belum memberikan kepastian kepada Persib. Jaja mengaku masih akan memberikan waktu. Namun, Jaja tidak mengatakan dengan pasti sampai kapan tenggat waktu itu akan diberikan.

"Harapan saya, Cucu tetap di Persib. Apalagi, dia pemain asli Bandung. Kalau soal kenaikan nilai kontrak, bisa kita bicarakan," tutur Jaja.

Daftar hitam

Badan Liga Indonesia (BLI), Rabu (5/3) ini, akan mengumumkan daftar hitam pemain asing. Mereka yang masuk kelompok black list itu tidak boleh dikontrak oleh klub yang akan berlaga di kompetisi sepak bola Indonesia.

Ketua BLI Andi Darussalam Tabusalla mengatakan, BLI akan memperketat persyaratan bagi pemain asing yang akan main di Indonesia, dan melakukan pengawasan selama pemain asing tampil di kompetisi. "Soal mentalitas, pemain asing menjadi sorotan utama baik di luar maupun di dalam lapangan. Kami tidak ingin mentalitas pemain yang jelek," kata Andi di Jakarta, Selasa (4/3).

Para pemain asing yang tidak akan diizinkan berlaga di Indonesia ini adalah mereka yang secara kualitas rendah atau memiliki perilaku yang buruk yang tidak mencerminkan nilai-nilai sportivitas baik di luar maupun di dalam lapangan.

Meski BLI akan mengumumkan daftar hitam para pemain asing, BLI tetap memberlakukan setiap klub yang akan berlaga di Kompetisi Liga Super Indonesia, yang mulai bergulir Juli mendatang bisa diperkuat lima pemain asing.


Sumber : Pikiran Rakyat

Empat Pemain Persib Masuk Timnas

Empat pemain Persib, Nova Arianto, Suwita Patha, Hariono, dan Eka Ramdhani bergabung dengan 35 pemain yang masuk dalam skuad timnas Indonesia besutan Benny Dollo. Mereka akan mengikuti pelatnas pada 17 Maret-9 Juni.


Bendol, panggilan Benny Dollo, mengumumkan daftar pemain tersebut di Sekretariat Badan Tim Nasional (BTN) di bilangan Kuningan Jakarta Selatan, Senin (3/3).

Menurut Bendol, para pemain yang masuk pelatnas minimal memiliki fisik yang bagus serta mampu melakukan loncatan dengan kekuatan hingga 76 kali.

Bendol mengatakan vertikal jump diperlukan dalam timnas agar nantinya tidak kesulitan dalam menghalau bola-bola atas. "Jika tidak percuma saja mereka kita panggil ke Pelatnas," ungkapnya seperti dikutip wartawan Persda Netwrok.

Selain itu, kata Bendol, para pemain yang dipanggil harus menyiapkan fisik yang bagus. "Di pelatnas nani, kita tinggal mengasah teknik permainan," katanya.

Para pemain diharapkan sehari sebelum digelarnya pelatnas sudah berkumpul di Jakarta untuk menempa kekompakkan tim dan mengasah teknik.

Pelatih fisik Oktavianus Matakupat yang mendampingi Bendol mengatakan, batasan minimal vo2 max yang ditetapkannya adalah 55 bagi pemain timnas yang saat ini lebih banyak dituntut memainkan power game.

"Kemampuan itu bisa disetarakan dengan berlari 10 kali mengitari lapangan sepakbola selama 15 menit," tuturnya.

Menyinggung masalah Kompetisi, Bendol mengakui menjelang digulirnya kompetisi Liga Super, para pemain nantinya dikembalikan ke klubnya masing-masing. "Saya harapkan program yang didapat dari pelatnas bisa dilanjutkan di klub masing-masing, sehinga begitu pemain berkumpul kembali ke pelatnas, mereka tidak menemui hambatan," urainya.

Program latihan di klub, Bendol mengharapkan sejalan dengan program Pelatnas. "Sebab, jika tak sejalan, percuma saja kita membentuk timnas," ujarnya. (jan)

PEMAIN YANG DIPANGGIL:
PENJAGA GAWANG: Markus Harisson (PSMS Medan); Ferry Rotinsulu (Sriwijaya FC); Dian Agus Prasetyo (Pelita Jaya); Yendri Christian Pitoy (Persipura Jayapura)

BELAKANG: Ortizan Salossa (?); Christian Warobay (Sriwijaya FC); M Nasuha (Persikota); Richardo Salampesy (Persipura Jayapura); Nova Arianto (Persib Bandung); Charis Yulianto (Sriwijaya FC); M Roby (Persik Kediri); M Ridwan (Pelita Jaya); Fandy Mochtar (Persiter Ternate); Usep Munandar (?); Glenn Poluakan (Persibom)

TENGAH: Suwita Patha (Persib Bandung); Syamsul Bachri (PSM Makasar); Eka Ramdhani (Persib Bandung); Ian Louis Kabes (Persipura Jayapura); Arif Suyono (Arema Malang); Mahyadi Pangabehan (PSMS Medan); Ardan Aras (Pelita Jaya); Firman Utina (Pelita Jaya); Paulo Rumere (Persipura Jayapura); Heru Nerli (Persipura Jayapura); Hariono (Persib Bandung); Ade Suhendar (PSPS); Legimin Raharjo (PSMS Medan); Ponaryo Astaman (?); Elie Aiboy (Selangor FC); Boas Salossa (Persipura Jayapura)

DEPAN: Bambang Pamungkas (Persija Jakarta); Aliyudin (Persija Jakarta); Saktiawan Sinaga (Persik Kediri); Budi Sudarsono (Police Raja Malaysia FC)

Sumber : Tribun Jabar

Nyeck Nyobe Back To Persib

Manajemen Persib Liga Super, Jaja Soetardja dan H Umuh kembali membuat kejutan besar. Manajemen Persib berhasil membawa kembali Nyek Nyobe ke Persib.

Nyek Nyobe semalam datang langsung melakukan pertemuan dengan manajemen Persib. Soetardja menyebutkan, kehadiran Nyek ke Bandung sebagai penegasan bahwa dia akan merumput di Persib pada Liga Super mendatang.

"Kalau bukan untuk Persib, untuk apa dia ke Bandung," kata Soetardja, Jumat (29/2).

Nyek yang semalam diantar langsung oleh agensinya, Onana Julet, tak membantah kalau dirinya akan membela Persib. Nyek datang ke Persib langsung dari Kamerun.

"Kalau bukan H Umuh dan Jaja, Nyek tak akan kembali ke Persib," tegas Onana.

Nyek sendiri tidak banyak berkomentar. Ia hanya mengatakan kalau keadaan dirinya sehat dan gembira bisa bergabung lagi dengan Persib.

Sebelumnya, pemain Kamerun ini sempat menolak tawaran memperkuat Persib setelah dilepas ke Persela Lamongan. Namun akhirnya ia berubah pikiran dan bersedia kembali.

Nyek pernah memperkuat lini belakang Persib pada Liga Indonesia 2007 hingga ke tangga atas di putaran pertama. Namun memasuki putaran kedua, Nyek ditendang oleh pelatih Persib Arcan Iurie.

Tragisnya, pasca Nyek ditendang, Persib yang terus-menerus menuai kekalahan di putaran kedua, hingga akhirnya amblas tak mampu masuk ke babak perempat final.

Sumber : Tribun Jabar

Hilton Moreira Sepakati Kontrak

Gelandang asing asal Brasil Hilton Moreira telah mencapai kesepakatan nilai kontrak dengan Persib. Namun, kepastian bergabungnya Moreira dengan skuad "Pangeran Biru" baru akan diperoleh, setelah PSSI mengeluarkan 50 pemain asing penghuni daftar hitam yang rencananya akan dipublikasikan awal Maret.

"Kalau Moreira masuk daftar hitam, dia tidak akan jadi direkrut Persib. Ini sudah disepakati Persib dan Moreira," ujar Manajer Persib H. Jaja Soetardja, ketika dihubungi Kamis (28/2) malam.

Kesepakatan ini dilakukan melalui sambungan telefon internasional, antara manajemen Persib dengan Moreira, Kamis (28/2). Setelah mendapat nomor telefon Moreira di Brasil, manajemen Persib melakukan langkah cepat menghubunginya. Saat ini, Moreira masih berada di Sao Paulo Brasil.

Sayangnya, seperti kasus pemain-pemain sebelumnya, Jaja enggan mengungkapkan nilai kontrak yang disepakati antara dirinya dan gelandang serang yang juga bisa mengisi posisi sebagai striker tersebut. Jaja hanya mengungkapkan, tawar-menawar harga terjadi cukup alot, sebelum akhirnya mencapai kesepakatan.

Selain kualitas, pemain yang juga direkomendasikan pelatih Jaya Hartono itu memang di atas rata-rata. Menurut Jaja, alasan Persib merekrut pemain tersebut, karena sebagai pemain asing dia tidak meminta fasilitas berlebihan. Karena ia akan memboyong istrinya, Moreira akan mendapatkan fasilitas rumah, tiket pulang pergi sekali dalam setahun, dan sebuah sepeda motor.

Dihubungi terpisah, pelatih Jaya Hartono merasa gembira dengan adanya kesepakatan antara manajemen Persib dengan Hilton, sehingga peluang dia memperkuat "Pangeran Biru" cukup besar. "Alhamdulillah, jika dia sudah siap bergabung. Saya butuh pemain seperti dia," ujar Jaya.

Dalam skema pola 4-4-2 yang akan diterapkan Jaya, Hilton akan ditempatkan di gelandang kanan, sedangkan gelandang kirinya Lorenzo Cabanas. Dua posisi kosong di lini tengah, akan diisi pemain lokal, antara Eka Ramdani, Hariono, Cucu Hidayat, Suwita Pata, dan Salim Alaydrus.

Dua striker

Penolakan Tantan untuk bergabung dengan Persib, mendorong tim pelatih kembali membidik dua striker baru dari klub lain. Keduanya disebut-sebut sedang dipantau serius untuk mengisi satu kuota striker lokal yang tersisa di kubu Persib, setelah Zaenal Arif memastikan diri kembali merumput di Bandung.

"Kami akan ambil satu orang, sesuai dengan kuota striker lokal yang tersisa. Selain kemampuan fisik, mental pemain akan menjadi penilaian," ujar Jaya, yang ketika dihubungi "PR" sedang berada di Kediri.

Sayangnya, kendati mau berbagi tentang langkahnya yang terbilang cepat dalam menyikapi penolakan Tantan, Jaya enggan mengungkap identitas striker bidikannya itu, termasuk klub asalnya. "Tunggu saja. Saya tidak akan menyampaikan jika memang belum pasti," tutur pelatih yang sempat menangani Persik Kediri itu.

Dihubungi terpisah, Jaja mengaku kebingungan memilih striker yang direkomendasikan pelatih, karena menurut dia, secara kualitas, semuanya cocok. "Tapi kan kita harus mencari yang sesuai dengan gaya permainan Persib dan untuk itu saya serahkan sepenuhnya kepada pelatih," tuturnya.

Rabu (27/2) malam, Tantan menyampaikan penolakannya bergabung dengan Persib kepada Jaja. Alasannya, karena ia akan kembali dipertahankan Persikab yang musim ini berkompetisi di Divisi Utama. Ia pun mengaku belum siap mental untuk memperkuat Persib yang akan bergelut di Liga Super Indonesia (LSI).

Keputusan itu disampaikan satu malam lebih awal dari yang dijanjikan Tantan akan diungkapkan Kamis ini. Namun, karena belum mencapai kesepakatan dengan Persikab, saat ini Tantan pun masih membuka peluang untuk Persikota. "Pengurus Persikab minta waktu satu hari untuk memastikan. Kalau tidak ada titik temu dengan Persikab, saya akan memilih Persikota," kata Tantan.

Sementara itu, hingga Kamis malam, bek kanan Persija Ismed Sofyan mengaku, belum bisa memberikan jawaban atas penawaran Persib. Kendati mengaku sudah dihubungi Manajemen Persib sejak tiga hari lalu, Ismed belum berencana akan menggelar pertemuan langsung dengan manajemen "Pangeran Biru".

"Saya belum bisa bilang apa-apa, karena memang baru sebatas mendapat tawaran. Kita lihat saja ke depannya bagaimana. Tetapi saya sangat berterima kasih pada Persib, karena telah berminat untuk merekrut saya," kata bek kanan Persija itu, Rabu (27/2) malam.

Kendati demikian, Ismed tidak menampik jika jauh di dalam benaknya, terbersit keinginan untuk bergabung dengan skuad "Pangeran Biru" pada musim depan. Sayangnya, Persib harus bersaing dengan sejumlah klub yang juga berminat meminang Ismed, termasuk klub lamanya, Persija.

"Sebagai pemain profesional, di mana pun bermain, tidak menjadi masalah buat saya, yang penting saya merasa nyaman dan bisa memberikan yang terbaik untuk klub itu. Untuk bergabung dengan Persib pun tidak tertutup kemungkinan. Tetapi, ya, lihat saja nanti, segala sesuatu masih bisa terjadi. Saya kan belum teken kontrak," ujarnya.

Sumber : Pikiran Rakyat