Sabtu, 12 Januari 2008

Persib Harus Gerak Cepat

(PR) -
Persib harus bergerak cepat melakukan persiapan perburuan pemain agar kejadian tahun-tahun sebelumnya yang kehilangan bidikan tidak terulang. Sementara itu, Persib harus sudah memiliki pelatih kepala agar nama-nama pemain yang direkrut sesuai dengan seleranya.

"Kalau bisa secepatnya, itu lebih bagus. Tentu saja, lebih baik menunjuk pelatih kepala dulu agar secepatnya bisa melakukan perburuan pemain. Jadi tidak terlambat," ujar mantan pemain Persib, Asep Somantri, Jumat (11/1).

Asep menilai, rehat liga yang panjang sekitar enam bulan tidak bisa digunakan untuk tenang-tenang saja. Apalagi, banyak isu bergulir jika sejumlah klub telah melakukan pendekatan dengan beberapa pemain, termasuk yang musim lalu merumput bersama Persib. Padahal, menurut Asep, mayoritas di antara pemain tersebut, khususnya lokal, layak dipertahankan.

"Di mata saya, pemain lokal yang memperkuat Persib kemarin banyak yang bagus. Lebih baik mereka dipertahankan. Sebelum diambil orang, Persib harus sesegera mungkin melakukan perjanjian prakontrak. Jangan sampai Persib baru riweuh kalau pemainnya sudah direkrut batur," katanya.

Pemain belakang misalnya, Asep menilai, Edi Hafid dan Nova Arianto yang diisukan telah dilirik Sriwijaya FC harus dipertahankan. Keduanya dinilai disiplin menjaga daerah pertahanan dan tidak terlalu loba gaya. Namun, khusus untuk Bayusutha, Asep menyarankan untuk dilepas.

"Kalau ada pemain muda dari Persib U-23 yang memiliki kemampuan setara dengan Bayusutha, menurut saya lebih baik diambil, misalnya Ildansyah. Saya lebih condong seperti itu daripada harus mempertahankan Bayu yang performanya sudah mulai menurun," tuturnya.

Mengenai profil pemain asing di lini belakang, Asep menilai masih diperlukan. Jika memungkinkan ia menyarankan agar Persib melakukan pendekatan personal dengan Nyeck Nyobe George Clement agar dia mau kembali memperkuat Persib.

"Kalau masih menyimpan rasa sakit hati jelas tidak baik untuk tim. Hati pemain harus benar-benar bersama Persib. Jika Nyeck tetap memendam rasa sakit hati, lebih baik dilepas saja. Masih banyak pemain asing yang baik di lini belakang. Misalnya Carlos Renato Elias dari Sriwijaya FC dan Boubacar Keita yang sekarang di Pelita Jaya," katanya.

Menurut Asep, kedua pemain itu memiliki karakter permainan yang sederhana. "Itulah karakter pemain belakang yang diperlukan. Tidak loba gaya. Prinsipnya, tidak banyak main bola di daerah pertahanan sendiri, jangan ambil risiko. Karakter itu ada di Renato dan Boubacar," tuturnya.

Senada dengan Asep, mantan pemain belakang Persib, Suryamin juga menilai agar Persib segera melakukan perekrutan pemain. Jika terlambat, Persib akan kembali mendapatkan pemain sisa yang kualitasnya rendah sehingga peluang untuk melakukan seleksi di tengah perjalanan kompetisi sangat besar.

"Sebagai contoh pada musim lalu. Persib dengan 25 populasi pemain, ternyata di lapangan hanya 11 pemain yang memiliki persyaratan pemain yang siap pakai. Kualitas pemain inti dan pelapis pun jauh. Itu akan kembali terjadi jika waktu perekrutan terlalu mendesak," tuturnya.

Dia menilai, saat ini yang terpenting, meskipun nantinya hanya memiliki 17 atau 18 pemain, Persib harus memiliki pelapis yang baik. "Namanya juga Liga Super, jika mau bersaing ya pemainnya harus super juga, harus membangun tim terbaik," ujarnya.

Tak mau terburu-buru

Sementara itu, Ketua Harian Persib Edi Siswadi mengatakan, pihaknya tidak ingin terburu-buru melirik pemain. Alasannya, karena selain waktu kompetisi masih jauh, evaluasi manajemen pun hingga sekarang belum masuk laporannya.

Baru setelah manajemen menyampaikan laporan menyeluruh, melihat hambatan dan kendala, rekomendasi pemain akan disampaikan, kemudian Persib akan menentukan sikap. "Setelah proses itu semua, baru Persib menentukan sikap yang harus dilakukan hingga menjelang Liga Super," tuturnya.

Menurut dia, Persib sendiri belum menentukan tenggat waktu untuk perekrutan pemain dan Persib juga tidak terlalu khawatir akan kehilangan banyak pemain. Karena, Edi melihat Persib memiliki sesuatu yang menjual sehingga banyak pemain yang berminat untuk bergabung di Persib.

"Prinsipnya, LSI ini hanya liga kecil yang diikuti oleh 18 klub terpilih, tidak seperti LI, yang diikuti 39 klub, dan secara mekanisme pasar, otomatis pemain-pemain yang klubnya tidak masuk ke LSI pasti berbondong-bondong ingin bermain di klub yang masuk ke LSI ini. Jadi, bukan lagi Persib yang mencari pemain, namun pemain yang mencari Persib," katanya.

Tidak ada komentar: