Selasa, 30 Oktober 2007

Tiga Pemain Absen Lawan Persik

Setelah mengalami krisis pemain belakang saat dijamu Persema Malang, 28 Oktober lalu, Persib akan kembali mengalami hal serupa. Kali ini krisis menimpa lini depan. Dua striker Persib yang biasa tampil sebagai starter, Redouane Barkaoui dan Christian Bekamenga dipastikan absen saat Persib bertandang ke Persik Kediri akibat akumulasi kartu kuning.

Kendati Persib hanya memiliki dua striker yang tersisa, asisten pelatih Robby Darwis mengaku tidak akan menyiapkan striker dadakan. Persib akan memanfaatkan striker yang ada, dengan memaksimalkan kinerja dan kekuatan lini tengah.

"Dengan kondisi ini, kemungkinan besar Persib akan menurunkan Zaenal Arief sebagai striker tunggal, dengan diapit Lorenzo Cabanas dan Leontin Chitescu. Keduanya akan sedikit ditarik ke depan, dengan pola 3-4-2-1. Sementara, Dicky tetap dipersiapkan di bangku cadangan," kata Robby di Wisma Dharma Bhakti, Jln. Bali, Bandung, Senin (29/10).

Selain kehilangan dua striker, Persib juga akan kehilangan gelandang Erik Setiawan. Ia tidak akan bisa tampil membela Persib saat behadapan dengan Persik akibat hukuman akumulasi kartu kuning. Kartu kuning terakhir diperoleh Erik saat dijamu Persema Malang pada 28 Oktober.

Karena pertandingan melawan Persema berlangsung malam hari, Persib baru bertolak dari Malang ke Bandung, Senin (29/10) pagi. Mereka berangkat dari bandara di Malang menggunakan pesawat menuju Bandara Soekarno-Hatta. Rombongan lalu melanjutkan perjalanan ke Bandung dengan menggunakan bus dan tiba di Wisma Dharma Bhakti pukul 15.30 WIB.

Namun, dalam rombongan tidak tampak pelatih Arcan Iurie dan asisten pelatih Djadjang Nurdjaman. Demikian halnya dengan Bayusutha yang memutuskan untuk pulang ke Bali menemui sang istri. Menurut Robby, Bayu akan kembali bergabung dengan Persib pada latihan Selasa (30/10) pagi di Lapangan UPI, Jln. Dr. Setiabudhi, Bandung.

Berbeda dengan biasanya, kendati baru pulang melakukan tur tandang, pemain Persib tidak libur dan langsung berlatih pagi ini. Pasalnya, 31 Oktober nanti, Persib telah ditunggu untuk melakukan uji coba internasional melawan Kuala Lumpur Football Association (KLFA) di Stadion Si Jalak Harupat, Soreang, Kab. Bandung.

Uji coba

Kendati hanya berupa pertandingan uji coba, kedua tim bertekad untuk melakukan yang terbaik. Bahkan, menurut Robby, Persib akan menurunkan pemain lapis pertamanya. Demikian halnya dengan KLFA. Sang pelatih, Jogurn Gede berjanji akan menampilkan permainan terbaik dari tim anggota divisi utama Malaysia itu.

"Bagi KLFA, nama besar Persib menimbulkan penasaran. Karena itulah, kami melakukan persiapan sebaik-baiknya. Hasil 1-1 melawan Kab. Bandung Allstars tidak bisa dijadikan acuan. Saat itu, KLFA hanya menurunkan pemain lapis kedua karena pemain lapis pertama memang dipersiapkan untuk laga melawan Persib. Saat itulah, kekuatan KLFA yang sebenarnya akan diturunkan," ujar Jogurn.

Untuk menggelar pertandingan tersebut, panitia pelaksana (panpel) pertandingan mendapat bantuan uang sewa stadion dari KLFA. Namun, menurut Ketua Panpel Sukowiyono, untuk keperluan lainnya sepenuhnya ditanggung oleh Panpel Persib. Ia mengaku, dalam kegiatan tersebut panpel tidak semata-mata berorientasi pada profit. Terlebih, pertandingan itu juga digelar untuk memperingati HUT ke-197 Kota Bandung.

Tiket pertandingan uji coba internasional tersebut bisa dipesan di Sekretariat Persib, Jln. Gurame No. 2, Bandung, Sekretariat Persikab di Stadion Si Jalak Harupat, Kampung Malaka Sindangkerta, serta agen-agen resmi Persib. Untuk tiket VIP dijual dengan harga Rp 25.000,00, tribun timur Rp 10.000,00, dan tribun utara-selatan Rp 5.000,00.

Senin, 29 Oktober 2007

EPRSIB vs PERSEMA (1-2) :Lini Belakang Persib Rapuh

Koordinasi lini belakang yang buruk dan penampilan para pemain yang jauh di bawah form, membuat Persib harus mengakui keunggulan tuan rumah Persema Malang 1-2 (0-2), pada lanjutan Kompetisi Liga Indonesia 2007 Grup 1, di Stadion Gajayana Malang, Minggu (28/10).

Wartawan Pikiran Rakyat Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita melaporkan, striker Persema Sergio Fernandes memborong dua gol tuan rumah pada babak pertama. Persib baru bisa memperkecil ketinggalan pada menit ke-54 melalui tendangan Redouane Barkaoui. Persib masih bertahan di posisi kedua klasemen sementara dengan nilai 47. Sementara "Laskar Ken Arok" naik tiga peringkat ke posisi kedelapan dengan nilai 40.

Kehilangan beberapa pilar, khususnya di lini belakang, membuat pertahanan Persib rapuh. Trio lini belakang "Maung Bandung", Bayusutha, Nova Arianto, dan Erik Setiawan mudah sekali ditembus para pemain "Laskar Ken Arok". Koordinasi dan komunikasi mereka lemah dan sering terlambat mengantisipasi pergerakan lawan.

Nova yang dipercaya sebagai libero karena Patricio Jimenez dan Suwita Pata absen, belum mampu berbuat banyak. Pemain sayap Erik yang juga ditarik menjadi stopper masih sering terlampau jauh menjaga lawan. Bayusutha juga tampil di bawah form, dan dua gol yang tercipta bermula dari umpan yang dilepaskan dari daerah penjagaannya di sisi kiri pertahanan Persib.

Manajer Persib Yossi Irianto mengakui kelemahan tersebut. Komunikasi lini belakang tidak berjalan baik sehingga berakibat fatal terjadinya dua gol dengan proses yang hampir sama. Pihaknya, menurut Yossi, tidak memiliki pilihan selain menurunkan ketiga pemain tersebut.

"Kami menempatkan Nova sebagai libero karena tidak ada pilihan lain. Nova dianggap paling senior dan berpengalaman menggalang pertahanan sehingga ia lebih siap. Namun, memang komunikasi di belakang lemah pada pertandingan ini," ungkap Yossi.

Selain pertahanan, penampilan lini tengah Persib sangat jauh dari harapan. Penampilan Lorenzo Cabanas, Leo Chitescu, Salim Alaydrus, Gilang Angga, dan Cucu Hidayat jauh di bawah penampilan terbaiknya. Hampir tidak ada gereget dari penampilan mereka. Selain itu, suplai bola dari lini tengah ke depan sangat kurang, sehingga duet Barkaoui dan Christian Bekamenga sering kali turun jauh ke belakang. Harus diakui, kehilangan Eka Ramdani sangat besar pengaruhnya terhadap tim.

Manajer Persib mengakui, setelah kebobolan dua gol, beban yang dirasakan para pemain semakin berat. Pemain kehilangan konsentrasi yang berpengaruh pada pola permainan secara keseluruhan. "Ini supaya menjadi koreksi tim pelatih dalam menghadapi pertandingan berikutnya. Kelemahan yang terjadi harus segera diperbaiki," katanya.

Yossi menambahkan, tidak perlu saling menyalahkan dengan kekalahan tersebut. Ia mengajak pelatih dan seluruh pemain memperbaiki diri dan melupakan kekalahan tersebut untuk menatap pertandingan selanjutnya. "Yang terpenting mereka harus siap untuk pertandingan berikutnya," ujarnya.

Tertekan

Sejak menit awal, Persib sudah tertekan. "Laskar Ken Arok" memperlihatkan permainan keras dan cepat. Pada menit ke-14, Dodit Fitrio melakukan pergerakan di sayap kanan dan melepaskan umpan silang ke kotak penalti yang disambut Sergio Fernandes yang bisa melepaskan diri dari kawalan Erik. Bola sundulan Sergio hanya bisa ditatap kiper Tema Mursadad, dan bola bersarang di gawangnya.

Tuan rumah memperbesar keunggulannya pada menit ke-39. Bayusutha terlambat menutup pergerakan pemain Persema, Pitono di sayap kiri pertahanannya. Pitono melepaskan umpan silang mendatar yang dengan mudah dicocor Sergio untuk melesakkan gol keduanya pada pertandingan itu.

Sementara itu, serangan Persib sangat monoton. Lini tengah Persib sangat kurang memberikan suplai bola ke depan sehingga Bekamenga dan Barkaoui harus menjemput bola ke belakang.

Peluang terbaik hanya dimiliki Bekamenga menjelang turun minum, namun tendangannya masih melebar. Persib juga berharap bisa mendapatkan tendangan penalti saat Barkaoui dua kali dijatuhkan, masing-masing menit ke-2 dan ke-37, namun wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.

Memasuki babak kedua, Persema hampir menambah keunggulan saat pertandingan baru berlangsung tiga menit. Sergio yang berdiri bebas melepaskan tendangan keras, namun bola masih bisa diblok Tema.

Pelatih Persib berusaha menambah daya serang dengan memasukkan Zaenal Arif. Strategi tersebut membuahkan hasil pada menit ke-54. Arif melepaskan tendangan bebas yang tertahan "pagar hidup" para pemain Persema. Bola liar dengan cepat diantisipasi Barkaoui yang melepaskan tendangan kaki kanan yang gagal dihadang kiper Persema, Sukasto.

Wasit Daryanto mengeluarkan delapan kartu kuning, masing-masing empat kartu untuk kedua tim. Sampai akhir pertandingan, Persib gagal menyamakan kedudukan.

Persib vs Persema (1-2) : Permainan Persib Mudah Dibaca

Pelatih Persema Malang, Rohanda mengatakan, kunci kemenangan klubnya tidak lepas dari ketepatan menerapkan strategi untuk meredam permainan Persib. Menurut dia, permainan Persib mudah terbaca karena dia sering melihat penampilan Persib di televisi.

Ia menuturkan, Leo Chitescu membantu serangan Persib dari sayap. Namun, dalam bertahan dia lemah karena selalu terlambat turun. Celah ini berhasil dimanfaatkan pemain Persema, sehingga proses dua gol Persib berawal dari umpan sayap lini kiri Persib. Selain itu, dia menginstruksikan dua pemain untuk selalu mengawal Cabanas. "Dengan strategi itu, aliran bola Persib menjadi hilang karena Cabanas tidak bisa leluasa menjalankan perannya," ujarnya.

Tidak adanya variasi permainan Persib menjadi koreksi bagi tim pelatih. Sebab, klub-klub lain sudah mulai mengintip kekuatan Persib terutama dari layar televisi. Apalagi, Persib jarang melakukan rotasi pemain sehingga pola permainannya mudah terbaca.

Menurut Rohanda, saat Redouane Barkaoui mencetak gol, dirinya sempat khawatir Persib bakal bangkit lagi. Namun, para pemainnya bisa main tenang dan tetap mengunci Cabanas.

Asisten pelatih Persib, Robby Darwis menjelaskan, Persema berhasil menguasai permainan karena mereka langsung melakukan tekanan. Di lain pihak, pemain Persib tidak bisa menjalankan permainan bola-bola pendek atau dua sentuhan, sehingga kesulitan mengembangkan permainan. "Kami tertekan lebih awal, dan setelah dua gol pemain mulai bangkit. Tapi, karena ingin cepat-cepat menyerang, serangan menjadi sering kandas," ujarnya.

Ia juga mengakui kekuatan di lini belakang, tanpa ada pemain yang biasa menempati posisi libero menjadi masalah. Peran pemain sebagai libero dan stopper sangat berbeda. Kendati begitu, Persib tidak memiliki pilihan lain. Edi Hafid yang biasa sebagai libero, masih belum mendapat kepercayaan karena sering duduk di bangku cadangan. "Inilah sepak bola, ada saatnya menang, seri, atau kalah. Sekarang mah, lebih baik memperbaiki kelemahan dan konsentrasi melawan Persik," ujarnya.

Bekamenga absen

Christian Bekamenga akan absen saat melawan Persik Kediri karena hukuman akumulasi kartu kuning. Pemain asal Kamerun itu kemarin mendapat kartu kuning karena menendang bola saat wasit membunyikan peluit tanda terjadi offside.

Robby mengatakan, tanpa ada Bekamenga, Persib masih memiliki pemain lain di posisi penyerang. "Kita harus berani memberikan kepercayaan kepada pemain lain sesuai dengan posisinya. Kalau tidak dicoba, ya nggak akan punya pengalaman. Tidak perlu panik jika ada pemain yang absen. Kami harus mematangkannya pemain yang bakal dipercaya dalam latihan," ujarnya.

Sabtu, 27 Oktober 2007

Eka Bimbang, Gilang Siap Main

Eka Ramdani masih bimbang, apakah akan berangkat ke Malang atau tidak untuk tampil membela Persib, saat dijamu Persema Malang Minggu (28/10), pada lanjutan Kompetisi Liga Indonesia 2007.

Eka mengaku masih dilanda kelelahan, setelah melakukan perjalanan jauh selama 32 jam dari Argentina ke Indonesia. Eka juga merasa rindu bertemu dengan istri dan keluarganya. "Aduh kumahanya, saya masih bingung apakah nanti bisa main melawan Persema atau tidak, lihat nanti sajalah," ujar Eka usai mendarat di Bandara Soekarno-Hatta Tangerang, Jumat (26/10).

Pemain yang menjadi kapten tim di Timnas U-23 ini mengatakan, jika kondisi fisiknya sudah bugar, dirinya ingin membela Persib saat melawan Persema. "Sebenarnya, saya ingin main kalau kondisi fisik saya sudah bugar. Kalau saat ini saya masih jetleg. Saya juga belum tahu apakah besok bisa bugar, karena saya ingin main kalau kondisi fisik saya benar-benar fit," ujarnya.

Rombongan Timnas U-23 yang menggunakan pesawat Malaysia Airlines, tiba di Bandara Soekarno-Hatta pukul 9.50 WIB. Para pemain yang diberi libur selama tiga hari, langsung bubar untuk kembali ke daerahnya masing-masing. "Mereka harus kembali ke Jakarta Senin (29/10) untuk kembali melakukan pemusatan latihan," ujar asisten manajer Timnas U-23 H.M. Chandra Solehan, yang menjadi pimpinan rombongan.

Sementara itu, pelatih Ivan Kolev mengatakan, dirinya berharap setelah libur tiga hari para pemain bisa kembali ke Jakarta tepat waktu. "Saya berharap semua pemain senin nanti sudah ada lagi di Jakarta, karena latihan akan kembali berjalan," kata pelatih asal Bulgaria ini.

Kolev juga sudah menyiapkan agenda pertandingan uji coba selama berada di Jakarta. "Uji coba perlu, makanya setelah libur nanti fokus kembali ke latihan dan saya akan melakukan beberapa kali pertandingan uji coba," ujarnya.

Tidak latihan malam

Sementara itu, dari Malang Persib dipastikan tidak mendapatkan jadwal uji coba lapangan malam hari di Stadion Gajayana. Padahal, pertandingan melawan Persema, Minggu (28/10) akan dilangsungkan malam hari, mulai pukul 19.00 WIB.

"Kami hanya mendapat kesempatan melakukan uji coba lapangan pada pagi hari. Menurut pengelola, pada malam hari stadion akan dipakai tim U-23 Persema. Namun, kegagalan uji coba malam ini jangan menjadi alasan untuk mengkhawatirkan permainan Persib," kata Djadjang, saat dihubungi "PR", Jumat (26/10) malam.

Sementara itu, pemain sayap Gilang Angga Kusumah dipastikan akan memperkuat Persib pada pertandingan melawan Persema. Menurut Djadjang, kendati masih dirundung duka pascameninggalnya sang ayah, Gilang telah menyampaikan kesiapannya kepada tim pelatih untuk tampil. Gilang tiba di Malang, Jumat (26/10), sekira pukul 15.00 WIB.

"Gilang telah menyatakan siap untuk tampil. Kalau Eka kemungkinan masih diragukan karena masih mengalami kelelahan," kata Djadjang.

Hal senada juga diungkapkan Manajer Persib H. Yossi Irianto. Ia mengaku tidak ingin terlalu ngoyo untuk menurunkan Eka saat melawan Persema. "Eka rencananya besok (hari ini-red) bisa gabung dengan tim. Tetapi, kami tidak memaksakan Eka langsung bergabung ke Malang kalau kondisinya masih kelelahan. Karena, kedatangan Eka untuk bermain melawan Persema memang tidak masuk dalam skenario tim. Semua kami serahkan kepada Eka," katanya

Jumat, 26 Oktober 2007

Persib Belum Latihan Malam

Persib belum mendapatkan jadwal uji coba lapangan pada malam hari di Stadion Gajayana Malang, yang akan digunakan sebagai tempat pertandingan melawan Persema Malang, Minggu (28/10). Laga Persema melawan Persib akan berlangsung Minggu (21/10) malam pukul 19.00 WIB dan akan disiarkan secara langsung antv.

"Sampai saat ini, kami belum memiliki kesempatan mencoba latihan pada malam hari. Kami sudah minta waktu untuk latihan malam besok (Jumat hari ini). Tapi, menurut pengelola, stadion akan dipakai oleh tim U-23 Persema. Kami dapat jadwal sore. Untuk hari Sabtunya, diberikan jadwal pagi," ujar asisten pelatih Djadjang Nurdjaman ketika dihubungi melalui telefon selulernya dari Solo, Kamis (25/10).

Para pemain Persib memiliki trauma, jika bertanding malam hari di Bandung. Sejak putaran pertama lalu, setiap bertanding malam hari belum pernah sekali pun Persib meraih kemenangan. Namun, para pemain beralasan, lampu stadion dinilai masih kurang terang. Untuk itu, saat melawan Persema, pihak Persib memiliki harapan bisa mencoba sekali latihan malam hari. Apalagi, informasi yang diterima pihak Persib, lampu penerangan di stadion tersebut kurang terang, sehingga bisa mengganggu penampilan pemain.

"Saya akan mencoba sekali lagi meminta kepada pihak panitia, untuk memberikan waktu sekali latihan malam. Minimal pemain bisa cepat adaptasi dengan kondisi lampu di sana," ujarnya.

Saat berhadapan dengan Persema nanti, Persib tetap kehilangan Patricio Jimenez dan Suwita Pata. Kedua pemain itu mendapat sanksi akibat akumulasi kartu kuning. Dalam rancangan pelatih, Patricio dan Suwita akan main saat melawan Persema, karena hukumannya akan terhapuas saat Persib melawan Persik. Namun, karena laga tersebut diundur, sanksi Patricio dan Suwita menjadi pindah ke pertandingan melawan Persema.

Pemain belakang, Bayusutha sempat mengutarakan kondisi lampu di Stadion Gajayana. Penerangan lampunya mirip dengan di Bandung. Oleh karena itu, rata-rata pemain yang baru main di sana, akan merasakan perbedaan. Sebelum membela Persib, Bayusutha adalah pemain Persema.

Rombongan Persib tiba di Malang sekitar pukul 16.00 WIB menggunakan bus dari Kediri. Sebelum meninggalkan Kediri, Lorenzo Cabanas dkk. masih digenjot latihan keras pagi harinya di lapangan Betet Putra. Latihan ini sekaligus untuk meningkatkan kebugaran pemain.

Mereka masih melakukan lari cepat, namun dengan jarak pendek. Setelah itu, akurasi umpan dan mencetak gol pemain diasah. Pelatih Arcan Iurie Anatolievici mengatakan, kondisi para pemain sudah cukup bagus. Pembatalan pertandingan melawan Persik membuat mereka memiliki waktu persiapan lebih baik dan pemain yang sempat cedera sudah berangsur pulih. Apalagi, jika nanti Eka Ramdani mau bergabung di Malang, kekuatan akan lebih solid.

"Sangat bagus jika ada Eka. Di tengah, dia akan main dengan Cabanas dan Cucu. Tapi, jika tidak ada Eka, saya belum bisa tentukan siapa yang akan di tengah. Mungkin Salim atau ada yang lainnya," ujar Iurie.

Kamis, 25 Oktober 2007

Iurie Siapkan Bekamenga

Kehadiran Christian Bekamenga membuat kompisisi pemain di lini depan mengalami perubahan pada saat melawan Persema Malang, Minggu (28/10). Bekamenga dipastikan mendapatkan jatah satu tempat utama dari dua posisi yang disiapkan tim pelatih. Pelatih Arcan Iurie Anatolievici masih akan melihat perkembangan Zaenal Arif dan Redouane Barkaoui, siapa di antara mereka paling siap mendampingi Bekamenga.

Pada latihan game internal kemarin pagi di Stadion Brawijaya, Iurie mencoba duet "Ba-Be" (Barkaoui dan Bekamenga). Namun, hal itu belum menjadi jaminan duet ini akan dipertahankan terus. Tidak menutup kemungkinan, Iurie akan menurunkan duet "Be-Za" (Bekamenga dan Zaenal). "Saya masih ada waktu melihat siapa yang paling siap. Kondisi Bekamenga sudah makin baik," ujar Iurie kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita di Kediri Jatim, Rabu (24/10).

Selama ini, jika Bekamenga sudah bergabung dengan tim meski baru hadir, tim pelatih tidak pernah membangkucadangkan dia. Karena itu, saat laga di Malang, posisi Bekamenga tidak mungkin tergoyahkan, kecuali dia sakit atau cedera.

Lain lagi dengan di lini belakang. Posisi libero, tampaknya akan ditempati Edi Hafid. Dalam latihan itu, Edi ditempatkan sebagai libero. Menurut asisten pelatih Djadjang Nurdjaman, Edi akan terus dimantangkan di posisi tersebut dalam latihan sebelum pertandingan sesungguhnya nanti. "Edi kemungkinan akan dipasang di posisi libero," ujarnya.

Namun, pada sesi latihan tersebut stoper Nova Arianto mengalami cedera memar otot betis kanan. Cedera ini diderita pada uji coba lapangan, Selasa (23/10). Saat ini, kakinya berbenturan dengan kaki Cecep Supriatna. Kemarin, Nova tidak mengikuti program latihan secara penuh. Sebaliknya, pemain yang sempat dikhawatirkan cedera, sudah mulai berangsur pulih, sehingga bisa mengikuti latihan tersebut.

Latihan kemarin, berlangsung cukup berat. Frekuensi latihan disesuaikan dengan kondisi pertandingan sehingga pemain pun terlihat cukup kelelahan menjalaninya. Sesi paling berat adalah melakukan lari cepat secara silang dari sudut garis tendangan penjuru ke titik sudut lapangan. Setelah melakukan lari-lari cepat, langsung melakukan game internal. Karena jumlah pemain kurang, pelatih kiper Anwar Sanusi, Djadjang, dan Robby Darwis ikut main.

Pelatih fisik, Dino Sefriyanto menjelaskan, intensitas latihan fisik hingga Kamis ini akan terus naik. Namun, latihan diimbangi dengan menggunakan bola. Mulai Jumat dan Sabtu, frekuensi latihan mulai menurun.

Keluhkan makanan

Makanan yang disediakan untuk Persib, dikeluhkan pemain asing. Mereka justru tidak menyantap makanan yang telah tersaji secara parasmanan karena rasanya dinilai berbeda dengan yang biasa dimakan di Bandung.

Iurie secara khusus meminta kepada pemain asingnya, untuk memesan makanan yang ada dalam daftar menu makanan. Para pemain asing lebih sering makan sandwich (roti isi daging, sayuran, dan keju). Bekamenga misalnya, ia beberapa kali pesan makanan yang ada di daftar menu, tapi tidak ada yang cocok. Bahkan, dia sempat membeli jagung rebus di luar hotel untuk mengganjal perutnya. Nasi goreng yang dipesannya juga, paling hanya dimakan beberapa suap saja.

Namun, untuk pemain lokal tidak ada masalah. Mereka tetap lahap menyantap makanan yang disediakan. "Rasanya memang agak beda," ujar Bayusutha.

Pemain lokal jika bosan makan di hotel, mereka pilih makan di luar dengan menu berbeda dengan di hotel. Berbeda dengan pemain asing, di luar hotel mereka makan di restoran fastfood. Kamis pagi ini, para pemain mulai berlatih pukul 9.00 WIB dan siang hari langsung menuju Malang.

Lebih Irit Bawa Bus Sendiri

BARU kali ini, bus Persib setia mendampingi penuh tim saat tur ke Sleman, Kediri, dan Malang. Biasanya, bus digunakan saat latihan di Bandung, menjemput di Bandara Soekarno Hatta atau digunakan mengangkut pulang tim usai laga tandang seperti dari Jepara usai melawan Persijap di Copa Dji Sam Soe.

Penggunaan bus milik sendiri ini, untuk mengirit biaya pengeluaran dari pos transportasi, selama Tur Jawa. Sebab, harga sewa bus untuk perjalanan dari Sleman ke Kediri dan melanjutkan ke Malang bisa mencapai Rp 8,5 juta. Harga itu belum termasuk sewa bus dalam kota untuk latihan. Jumlahnya bisa mencapai Rp 10 juta. "Masih suasana liburan Lebaran. Banyak yang sewa bus, sehingga biayanya jadi mahal," ujar sekretaris tim, Edi Djukardi.

Bus Persib baru merapat ke Sleman pada Jumat (19/10) pukul 10.30 WIB. Rombongan Persib bertolak ke Sleman menggunakan pesawat dari Bandung, Kamis (18/10) pagi.

Wawan Kuswandi, sopir bus Persib mengatakan, perintah membawa bus ke Sleman cukup mendadak. Ia ditelepon manajer H. Yossi Irianto pada Kamis (18/10) pukul 16.00 WIB. Wawan pun langsung mengecek kondisi bus. Sayangnya, saat itu ada satu ban sudah gundul sehingga harus diganti. Namun, toko ban masih tutup, Wawan terpaksa meminjam satu ban milik bus PO pariwisata yang ada di Lembang.

Dari Bandung, Wawan ditemani Agus Cuhendra, yang selama ini ikut merawat bus, dan sopir luar Persib, Ujang Sudrajat. Dari Bandung, bus berangkat Kamis pukul 22.00 WIB dan tiba Jumat siang. Selama perjalanan, sempat istirahat dua kali sekaligus untuk makan malam dan pagi di Rajapolah Tasikmalaya dan Kebumen. Saat bus berhenti, ternyata mengundang perhatian orang di lokasi itu.

"Pas kami turun untuk makan, banyak orang yang mengira ada pemain Persib di dalam bus. Mereka pada kaget, naha anu turun (yang turun) 'uka-uka' semua. Wajah Zaenal Arif jadi berubah kieu," ujar Agus sambil tertawa.

Wawan menjelaskan hingga Kediri telah menghabiskan uang Rp 1,8 juta untuk membeli solar. Kapasitas tangki solar bus sebanyak 320 liter atau Rp 1.376.000,00. "Apalagi, untuk bus, bahan bakar solar yang tersedia di tangki tidak boleh di bawah setengahnya, karena bisa berakibat ada udara masuk ke tangki," ujarnya.

Dari Yogyakarta ke Kediri, terpaksa ada ofisial yang berdiri karena tidak kebagian tempat. Kursi jok paling belakang diisi tas-tas pemain. Perjalanan ke Malang juga pasti bakal ada yang berdiri lagi karena ada tambahan Bayusutha dan Christian Bekamenga. Apalagi, untuk Bekamenga dua kursi diduduki oleh dia sendirian.

Rencananya, bus akan kembali ke Bandung dari Malang, Jumat (26/10) pukul 11.00 WIB. Kru bus terpaksa tidak bisa menonton Persib di Malang karena mereka harus stand by di Jakarta Senin (29/10), menjemput rombongan pemain pulang ke Bandung. Rombongan Persib dari Malang menggunakan pesawat ke Jakarta, Senin paginya.

Dalam perjalanan pulang ke Bandung, kru bus hanya istirahat saat makan. Wawan dan Ujang akan bergiliran memegang kemudi melewati jalur selatan. Saat Wawan mengemudi, Ujang giliran tidur, demikian juga sebaliknya. Mereka sudah cukup berpengalaman karena mereka pernah menjadi sopir bus Parahyangan.

Rabu, 24 Oktober 2007

SBY ke Kediri, Persik-Persib Ditunda

Penundaan jadwal laga Persik melawan Persib disambut gembira kubu Persib. Sebaliknya, kubu Persik merasa dirugikan karena konsentrasi semua pemainnya menjadi terganggu. Padahal, Persik sudah bertekad membalas kekalahan 0-2 di Bandung.

Pertandingan tersebut seharusnya dilaksanakan di Stadion Brawijaya Kediri, Jatim, Rabu (24/10). Namun, berkaitan dengan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua hari pada 24 dan 25 Oktober untuk mengunjungi pengungsi Gunung Kelud Kediri, pihak kepolisian setempat tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan.

Pihak Persib sudah menerima secara resmi surat penundaan pertandingan dari Panpel Persik yang ditandatangani sekretarisnya, Barnadi, Selasa (23/10) pagi. Surat dari panpel itu disertai lampiran surat penolakan izin penyelenggaraan dari kepolisian yang ditandatangani Kapolres Kota Kediri AKBP Drs. Putu Jayan D. P., M.Si.

Manajer Persib, H. Yossi Irianto, mengatakan dengan adanya penundaan ini, Persib memiliki waktu lebih lama dan bisa mempersiapkan diri, terutama melawan Persema Malang, Minggu (28/10). Apalagi, setelah kehilangan dua pemain inti akibat akumulasi kartu kuning, yakni Suwita Pata dan Patricio Jimenez, kondisi sejumlah pemain Persib lainnya diragukan bisa tampil melawan Persik.

"Namun, ada juga sisi negatifnya karena secara materi menjadi membengkak karena nanti Persib harus datang kembali ke Kediri. Ya, ada plus minusnya. Plusnya, kami bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi," ujar Yossi ketika dihubungi, Selasa (23/10).

Jadwal pertandingan Persik melawan Persib diundur menjadi 12 November. Yossi mengatakan, pada pertemuan dengan Badan Liga Indonesia (BLI) di Jakarta, pihak Persik meminta pertandingan diundur dua hari menjadi 26 Oktober. Namun, Persib menolak karena rentan waktu ke pertandingan berikutnya melawan Persema menjadi pendek. Apalagi, Persib juga sudah memiliki agenda jadwal uji coba melawan Kuala Lumpur FA pada 31 Oktober di Bandung, sehingga melawan Persema tidak mungkin digeser lagi. "Setelah mempertimbangkan hal itu, BLI sepakat pertandingan dilaksanakan pada pekan kedua November," ujarnya.

Pelatih Persib, Arcan Iurie Anatolievici, merasa senang dengan penundaan ini. Ia sebelumnya diliputi perasaan khawatir karena sejumlah pemain kondisinya masih diragukan. Misalnya, Leo Chitescu yang pergelangan kaki kirinya masih bengkak, Lorenzo Cabanas sempat mengalami memar otot paha, belum lagi cedera Redouane Barkaoui dan Erik Setiawan. Bayusutha juga kondisi kebugarannya diragukan karena baru saja menikah. Begitu juga dengan Christian Bekamenga yang baru bergabung dengan Persib, Senin (22/10) pukul 23.50 WIB, masih dilanda kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Kamerun. Gilang Angga yang sedang berduka bisa bergabung di Malang.

"Bagus, kalau memang diundur. Ada waktu untuk pemulihan pemain yang cedera. Sekarang konsentrasi melawan Persema," ujar Arcan Iurie kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita di Kediri Jatim, Selasa (23/10).

Setelah ada keputusan penundaan ini, Iurie memilih Kediri untuk mempersiapkan para pemain menjelang lawan Persema. Sebab, jika pulang ke Bandung banyak waktu yang terbuang percuma dalam perjalanan. Persib akan berada di Kota Kediri hingga Kamis (25/10) siang. "Pagi harinya ada latihan keras, kemudian siangnya langsung ke Malang," ujar Iurie.

Dirugikan

Lain halnya dengan kubu Persik. Pelatih Daniel Roekito mengatakan keputusan penundaan ini sangat merugikan klubnya. Para pemain Persik sudah konsentrasi penuh pada jadwal 24 Oktober. "Kami terpaksa harus menyusun kembali program latihan. Saya sudah optimistis, para pemain mencapai puncak saat melawan Persib. Sekarang saya harus menyusun dari nol lagi," ujarnya.

Daniel mengaku sangat khawatir dengan psikologis pemain karena penundaan ini bisa memberikan dampak negatif. Hal itu bisa memengaruhi motivasi pemain, terutama saat melakoni laga berikutnya. "Selama ini, suporter Persik ini paling sportif di Indonesia. Mereka tidak pernah buat rusuh. Padahal, kalau digelar juga tidak akan terjadi keributan karena suporter di sini sudah cukup dewasa," ujarnya.

Eka Diizinkan Bela Persib

Eka Ramdani yang kini masih berlatih di Argentina bersama tim nasional U-23, diperbolehkan membela Persib saat dijamu Persik di Kediri, Senin (12/11). Jadwal ini merupakan jadwal baru yang dikeluarkan Badan Liga Indonesia (BLI), setelah pertandingan yang seharusnya berlangsung Rabu (23/10) dimundurkan.

Direktur BLI Joko Driyono mengatakan, pada 12 November tersebut klub yang memiliki pemain yang bergabung di tim nasional untuk berlaga di Pra Piala Dunia 2010, punya kesempatan untuk membela klubnya. Seperti diketahui, baik Persib maupun Persik memiliki pemain yang masuk timnas senior yang berlaga di PPD 2010, 9 dan 18 November. Di kubu Persib ada Eka Ramdani sedangkan di kubu Persik ada Budi Sudarsono.

"Setelah bermain pada 9 November di laga pertama PPD, pemain timnas ada kesempatan untuk membela klubnya tanggal 12. Setelah itu mereka bisa kembali ke timnas untuk menghadapi pertandingan laga kedua tanggal 18 November," ujar Joko yang ditemui di Kantor BLI Jakarta, Selasa (23/10).

Sambut gembira

Sementara itu, kabar yang diterima Manajer Persib H. Yossi Irianto, Eka Ramdani sudah diizinkan membela Persib melawan Persema Malang, Minggu (28/10). Yossi mengatakan, akan segera membicarakan soal keluarnya izin ini dengan Eka. Eka pasti masih merasa kelelahan dan dia ingin bertemu dengan istrinya. Oleh karena itu, setiba di Indonesia 26 Oktober, Eka boleh pulang ke rumahnya. Baru pada 27 Oktober akan berangkat ke Malang. "Bisa saja Eka cadangan dulu, dan baru main pada babak kedua. Saya tidak akan memaksakan dia," ujarnya.

Pelatih Arcan Iurie Anatolievici menyambut gembira adanya izin dari Badan Tim Nasional (BTN) PSSI yang memperbolehkan Eka memperkuat Persib melawan Persema, Minggu (28/10).

Menurut dia, kehadiran Eka Ramdani dipastikan akan membuat lini tengah lebih solid. Eka bisa diduetkan kembali dengan Lorenzo Cabanas, dan gelandang bertahannya Cucu Hidayat. "Bagus kalau Eka bisa gabung. Kehadiran dia akan menambah motivasi pemain lain," ujar Iurie.

Kendati Eka tidak ikut berlatih dengan pemain Persib, dia dinilai Iurie memiliki kondisi bagus karena selama di Argentina menjalani latihan keras. Hal itu membuat fisik dia tidak akan tertinggal, bahkan tidak menutup kemungkinan lebih baik daripada pemain Persib lainnya. "Saya berharap kondisi Eka nanti bagus dan dia bersedia memperkuat Persib," ujar Iurie.

Persib vs Kuala Lumpur tidak Baik Digratiskan

Sebuah pertandingan sepak bola, meskipun hanya uji coba, tidak baik bila digratiskan. Apalagi, pertandingan itu merupakan pertandingan internasional antara klub dua negara yang punya nama. Demikian penilaian Sekretaris Jenderal PSSI, Drs. Nugraha Besoes, kepada "PR", Senin (22/10) malam.

"Sangat tidak bagus kalau pertandingan Persib melawan Kuala Lumpur (Malaysia) itu digratiskan. Banyak efek yang ditimbulkan. Kami punya pengalaman pada SEA Games 1997 lalu, ketika final sepak bola antara Indonesia melawan Thailand," ungkap Nugraha Besoes, melalui telefon.

Pernyataan Nugraha Besoes itu disampaikan, menyusul adanya penyataan Manajer Tim Persib, Drs. H. Yossi Irianto, yang meminta agar pertandingan persahabatan antara Persib melawan Kuala Lumpur FC digratiskan. Menurut Yossi, pertandingan agar tidak dipungut bayaran sebagai bentuk apresiasi Persib kepada para bobotoh. Apalagi, pihak Kuala Lumpur Football Association (KLFA) memberi kompensasi biaya penyelenggaraan pertandingan.

Turunkan nilai jual

Menurut Nugraha, pertandingan internasional yang tidak dipungut biaya, akan menurunkan nilai jual dari tim itu sendiri. "Baik Persib maupun Kuala Lumpur, nilai jualnya akan rendah karena dianggap tidak mampu mendatangkan penonton ke stadion," ujar Ketua POR UNI itu.

Kendati pihak Kuala Lumpur akan memberikan kompensasi biaya penyelenggaraan, lanjut Nugraha, itu bukan alasan bagi Persib untuk menggratiskan pertandingan itu. Kompensasi pembiayaan itu merupakan keharusan dari tim yang tengah mencari lawan untuk uji coba. "Sudah seharusnya Kuala Lumpur memberikan kompensasi karena mereka yang mencari lawan. Kalaupun pihak panpel mendapat untung dari penjualan tiket dan lain-lain, itu adalah hasil jerih payah mereka. Yang penting harus transparan. Mau dikemanakan hasilnya? Kan Persib banyak juga kebutuhannya," ujarnya.

Edi Hafid Tempati Posisi Libero?

Edi Hafid kemungkinan besar akan menempati kosongnya posisi libero yang ditinggalkan Patricio Jimenez dan Suwita Pata. Edi, saat latihan game internal dan uji coba selama Ramadan selalu ditempatkan sebagai libero.

"Masalah pemain di posisi libero masih akan didiskusikan kembali. Namun, kemungkinan Edi yang dipilih karena dalam latihan sebelum Tur Jawa sudah biasa di libero," ujar asisten pelatih Robby Darwis kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita di Hotel Lotus Garden Kediri Jatim, Senin (22/10).

Bagi Edi Hafid, posisi di libero ini bukan sesuatu yang baru. Saat masih memperkuat Persib di Piala Suratin, Edi menjadi palang pintu terakhir pertahanan. Namun, ketika bersama Persitara di Divisi II, dia ditempatkan sebagai stopper. Pada kompetisi tahun lalu, dia sempat dimainkan sebagai stopper oleh pelatih Arcan Iurie Anatolievici.

"Kami melihat latihan di Bandung, dia main di libero. Tidak ada salahnya kami berikan kepercayaan kepada dia karena tak ada pilihan pemain lain lagi," ujar Robby.

Persib sebenarnya memiliki dua pemain belakang lain, yakni Aji Nurpijal dan Sandi Pribadi. Namun, Aji dan Sandi lebih sering main sebagai stopper. Ketika main di Barito Putra dan Mitra Kukar, Aji tampil sebagai stopper. Saat memperkuat Persib pada Liga Indonesia IX, dia dimainkan di sayap kiri atau kanan. Begitu juga dengan Sandi. Ketika memperkuat PSIM selalu menjadi stopper. Ada dua pemain lagi, Nova Arianto dan Bayusutha, namun akan diplot sebagai stopper.

Robby mengatakan, ada perbedaan tugas antara stopper dan libero. Untuk stopper, konsentrasi pemain lebih fokus pada penjagaan penyerang lawan, sedangkan libero lebih umum pada permainan. "Sebagai orang terakhir di depan kiper, harus pintar membaca permainan lawan. Kalau yang biasa main stopper pindah ke libero, pasti ada perasaan canggung. Apalagi, tidak pernah diasah dalam latihan," ujarnya.

Edi, Aji, maupun Sandi juga cukup "benafsu" untuk bisa dipercaya main di posisi libero. Selama ini mereka tidak pernah mendapatkan kesempatan main karena dinilai kalah bersaing dengan pemain lain.

Edi mengatakan jika diberikan kesempatan main, dia siap. "Jika pelatih memilih saya, harus siap memberikan yang terbaik buat Persib," ujarnya.

Hal senada diungkapkan Aji dan Sandi. "Siapa yang tidak ingin main? Apalagi nanti pertandingan besar. Main sebagai stopper atau libero, sama saja," ujar Aji. "Saya tidak canggung main di libero karena sudah terbiasa sebagai pemain bertahan," kata Sandi menambahkan.

Pada latihan di lapangan areal Perkebunan Tebu Betet, pelatih Arcan Iurie Anatolievici memberikan kepercayaan penuh kepada Robby menangani pemain bertahan. Pemain yang berlatih secara khusus dengan Robby adalah Bayusutha, Sandi, Aji, Edi, dan Cucu Hidayat. Robby terlihat serius memberikan pengarahan soal strategi bertahan dan menjaga lawan. Dia juga memimpin latihan dengan bola pemain belakang itu.

Senin, 22 Oktober 2007

Persib vs Persik Disiarkan antv

Laga big match Persik Kediri melawan Persib Bandung, pada Kompetisi Liga Djarum Indonesia XIII 2007 akan disiarkan langsung antv. Pertandingan tersebut akan berlangsung di Stadion Brawijaya Kediri Jatim, Rabu (24/10) pukul 15.30 WIB.



Menurut Senior Produser antv Asdedi, pertemuan dua klub besar ini akan menarik perhatian pecinta sepak bola di tanah air. "Laga Persik melawan Persib akan enak ditonton," ujarnya kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja, di Stadion Maguwoharjo Sleman Yogyakarta, Sabtu (20/10).

Dalam daftar program siaran langsung Persib lainnya di antv, Persib melawan Persema Malang, Minggu (28/10). Dengan begitu, tiga laga tandang Persib Tur Jawa ini semuanya disiarkan langsung, sehingga bobotoh yang tidak bisa datang memberikan dukungan kepada Persib bisa menyaksikan di layar kaca. Persib lawan PSS Sabtu (20/10), antv juga sudah menyiarkan langsung.

Ia menjelaskan, 27 November mendatang, saat Persib menjamu Sriwijaya FC di Stadion Siliwangi, antv juga akan menyiarkan secara langsung. Sayangnya, bobotoh tidak bisa datang ke stadion karena laga tersebut merupakan salah satu partai usiran dari dua kali sanksi yang diterima panpel Persib.

Laga Persik melawan Persib ini merupakan pertemuan dua klub besar beda generasi. Persik mulai mencuat menjadi salah satu klub yang disegani, setelah berhasil dua kali merengkuh gelar juara Liga Indonesia pada Liga Indonesia IX dan XII,tapi pada era kompetisi perserikatan nama Persik belum pernah mencuat ke permukaaan sepak bola nasional, meski statusnya sama seperti Persib sebagai anggota perserikatan.

Sebaliknya, Persib sudah menjadi klub besar sejak era kompetisi perserikatan. Klub "Pangeran Biru" itu merebut gelar terakhir juara perserikatan 1993, sebelum kompetisi ini dilebur dengan kompetisi Galatama menjadi nama Liga Indonesia. Persib juga menjadi juara Liga Indonesia I 1994/1995. Namun, setelah itu prestasi Persib tidak stabil lagi dan nyaris degradasi pada Liga Indonesia IX. Pada kompetisi 2007 ini, Persib telah berupaya untuk merebut gelar kembali, setelah tidak pernah merasakan juara lagi sejak 12 tahun lalu

Belum Tentukan Libero

Tim pelatih masih belum menentukan pilihan calon pemain yang bakal menempati posisi libero karena dua pemain yang sudah terbiasa di posisi tersebut bakal absen akibat akumulasi kartu kuning. Mereka adalah Patricio Jimenez dan Suwita Pata.

Patricio selama ini menjadi andalan Persib di posisi libero sedangkan Suwita menempati libero jika Patricio absen. Jika Patricio main, Suwita sebagai gelandang bertahan. "Kami akan melihat dalam dua kali latihan terakhir," ujar asisten pelatih Djadjang Nurdjaman kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita di Hotel Sahid Yogyakarta, Minggu (21/10) pagi.

Saat ini, Persib masih memiliki tiga pemain belakang, yakni Aji Nurpijal, Edi Hafid Murtado, dan Sandy Pribadi. Namun, dari sisi jam terbang, mereka dinilai masih kurang siap karena selama ini mereka jarang dimainkan. Ketiga pemain itu sebenarnya memiliki kualitas baik, namun karena sulit mendapatkan tempat inti, mereka lebih sering duduk di bangku cadangan.Dari tiga pemain itu, pemain yang bertipikal libero hanya Edi Hafid sedangkan Aji dan Sandy sebagai stoper.

Namun, saat ada pemain stoper atau libero yang cedera, ketiga pemain itu tidak pernah diberikan kesempatan main. Tim pelatih justru memilih pemain lain yang bukan spesialisasinya dipindahkan ke posisi tersebut.

Melihat kondisi tersebut, tidak menutup kemungkinan pemain yang ditempatkan di posisi libero nanti adalah pemain dari posisi lain. "Kami akan melihat kondisi terakhir semua pemain," ujar Djadjang.

Pada posisi stoper, Persib akan menurunkan dua pemain intinya, Nova Arianto dan Bayusutha. Bayusutha sudah bergabung Minggu (21/10) siang di Hotel Lotus Kediri Jatim. Kehadiran pemain yang menikah pada 13 Oktober lalu itu, setidaknya bisa menambah kekuatan di belakang. Karena itu, tim pelatih tinggal mencari pemain yang tepat mengisi libero. Tidak menutup kemungkinan Erik Setiawan atau Leo Chitescu yang menempati posisi tersebut.

Pemain muda

Manajer Persib, H. Yossi Irianto bersikap realistis soal pemain yang pantas ditempatkan sebagai libero. Menurut dia, lebih baik memilih pemain yang biasa di posisi tersebut. "Tidak perlu ragu jika memang pilihan kepada Edi. Dia harus diberi motivasi. Ini menjadi kesempatan buat Edi untuk memperlihatkan kemampuannya," ujar Yossi.

Kendati begitu, dia mempersilakan tim pelatih untuk memilih secara tepat melihat dari dua latihan terakhir. "Kami merasa lega Bekamenga akan bergabung Senin (22/10), tapi di lini belakang kehilangan pemain yang biasa di libero," ujarnya.

Christian Bekamenga dipastikan akan tiba di Indonesia Senin (21/10). Ia akan langsung terbang dengan pesawat ke Surabaya dari Jakarta dan diperkirakan akan tiba pukul 19.00 WIB.

Minggu kemarin, rombongan Persib melakukan perjalanan darat dari Yogyakarta ke Kediri. Rombongan menggunakan bus Persib, menempuh waktu tujuh jam. Tiba di Kediri pukul 17.15 WIB. Jalur selatan cukup padat karena bertepatan dengan puncak arus balik.

Gol ”Suster Ngesot” untuk ”Bobotoh”

BUKAN hal yang baru bagi Nova Arianto mencetak gol melalui sundulan hasil umpan dari bola mati, terutama tendangan penjuru. Gol seperti yang melesak ke gawang PSS di Stadion Maguwoharjo Sleman, Sabtu (20/10), pernah terjadi saat melawan Persikota di Tangerang, PSMS di Medan pada LI 2007, dan PSM di Makassar pada Piala Jusuf 2007.

Gol seperti itu merupakan hasil sebuah proses yang terencana, dan selama ini dia memang secara khusus mengasah naluri gol lewat umpan-umpan dari bola-bola mati. Dia mengambil ancang-ancang dari titik penalti, kemudian berlari ke arah tiang gawang sambil menyambar bola.

Gol dari proses tersebut sering dilengkapi selebrasi Nova dengan gaya "suster ngesot". Namun, saat menjaringkan ke gawang PSS Sleman, gerakan ngesot-nya hanya dua kali karena pemain lain langsung memburu dan merangkulnya bersamaan. Sebelum ngesot, Nova sempat merayakan dengan berjoget dulu.

Bobotoh sebenarnya tidak menduga bakal terjadi gol. Ketika gol terjadi, bobotoh terlambat bersorak karena melihat wasit seperti ragu-ragu mengesahkannya. Nova mengaku senang bisa mencetak gol, apalagi sebagai penentu yang menjadikan Persib terhindar dari kelelahan. "Proses gol saya sudah biasa seperti itu," ujarnya.

Nova mengatakan, kehadiran bobotoh di stadion ikut memberikan motivasi kepada dirinya memberikan yang terbaik buat mereka. Karena itu, seusai pertandingan saat pemain masuk ruang ganti, Nova seorang diri menghampiri ribuan bobotoh yang menonton di tribun selatan. Ia melambaikan tangan dan mengucapkan terima kasih. Bobotoh memberikan penghargaan tepuk tangan sambil berdiri serta berteriak sama-sama Nova Arianto... Nova Arianto....

"Saya sangat terkesan dengan semangat bobotoh yang terus-menerus membakar semangat pemain. Mereka yang ikut berjasa membuat pemain selalu berusaha tampil sebaik mungkin," ujarnya.

Nah, kita tunggu lagi, gol-gol Nova melalui sundulan di pertandingan berikutnya.

Selasa, 16 Oktober 2007

Lebaran, Kami Tetap Latihan

HARI Raya Idulfitri di Buenos Aires jatuh pada Jumat 12 Oktober 2007. Kami melaksanakan salat Id di Masjid Buenos Aires City, yang jaraknya kurang lebih 50 km dari CEFAR. Rombongan timnas memerlukan waktu kurang lebih 1 jam untuk mencapai lokasi.

Salat Id dilaksanakan kurang lebih jam 9.00 waktu setempat. Ada sekitar 200 orang yang ikut salat Id. Mereka berasal dari berbagai negara. Setelah salat, dilanjutkan dengan halal bihalal dan disediakan makanan ala Timur Tengah, seperti kebab, nasi kebuli, dll.

Sedih juga Lebaran tidak bersama keluarga. Apalagi, istri sedang hamil. Namun, ya mau gimana lagi, saya sudah di Argentina. Lebih baik berpikiran positif untuk mengambil hikmahnya dan dinikmati saja.

Setelah selesai acara, kami kembali ke CEFAR karena akan melakukan latihan sore. Kami tidak menunggu sampai salat Jumat karena di sini mulai jam 14.30, sedangkan hari itu ada program latihan sore.

Suasana Lebaran di Buenos Aires dan Bandung sangat berbeda. Di sini tidak terdengar gema takbir. Salat Id juga hanya dilaksanakan di masjid saja. Di Indonesia gema takbir nyaring terdengar dan salat Id banyak yang dilaksanakan di lapangan. Silaturahmi juga hanya orang-orang tertentu. Tidak ada orang-orang yang hilir mudik berpakaian baru.

Pada hari Sabtu setelah latihan pagi, kami bersiap-siap untuk berangkat ke Wisma Indonesia karena kami diundang untuk merayakan Lebaran oleh Dubes RI untuk Argentina, Manurung. Kami berangkat kira-kira pukul 11.00. Sesampainya di Wisma Indonesia, kami bersilaturahmi dengan Pak Dubes dan orang-orang KBRI. Di samping itu ada juga orang Indonesia lainnya sekitar 15 orang, yakni para ABK yang sedang berlabuh di Argentina. Memang sangat sedikit sekali orang Indonesia yang ada di Argentina.

Di Wisma Indonesia disediakan makan siang ketupat sayur dan makanan-makanan khas Indonesia lainnya. Nikmat rasanya makan dengan cita rasa Indonesia, yang selama ini tidak pernah kami rasakan kalau makan di CEFAR.

Setelah selesai bersilaturahmi di Wisma Indonesia, kami berencana melakukan rekreasi dengan jalan di Kota Buenos Aires sebab hari Sabtu, Pelatih Ivan Kolev meliburkan latihan sore.

Kami para pemain, pelatih, ofisial, dari Buenos Aires Argentina mengucapkan selamat Hari Raya Idulfitri, minal aidin wal faidzin, mohon maaf lahir batin.

Wasalam
Eka Ramdani dan dr. Zaini dari Buenos Aires Argentina

Kondisi Pemain Belum Terukur

Pelatih Persib, Arcan Iurie Anatolievici belum bisa mengukur penurunan kondisi kebugaran pemain pascalibur Lebaran. Menurut dia, saat ini metabolisme para pemain masih sedang proses adaptasi kembali setelah pemain mengonsumsi makanan secara normal.


PEMAIN Persib Zaenal Arif menyalami rekannya sebelum mengikuti latihan perdana pascalibur Lebaran di Lapangan UPI Bandung, Senin (15/10) pagi. Persib sudah mulai berlatih kemarin dalam persiapan menghadapi tiga laga tandang tur Jawa.*IRFAN SURYADIREJA/"PR"
"Sesudah puasa selesai, pemain pasti banyak makan. Mereka belum siap untuk langsung menjalani latihan berat. Sekarang harus tahap demi setahap meningkatkan kebugaran mereka," ujar Iurie di Wisma Dharma Bhakti, Jln. Bali Bandung, Senin (15/10).

Kendati begitu, pada latihan tersebut, Iurie menilai ada beberapa pemain yang kondisi kebugarannya cukup baik. Pada latihan pertama pagi, Iurie melihat ada beberapa pemain cukup menonjol saat para pemain harus melakukan lari dengan kecepatan sedang dengan jarak kurang lebih 130 meter.

"Saya lihat ada pemain yang bisa menjaga kondisinya dengan baik. Tapi, ada juga yang biasa-biasa saja. Saya hanya punya waktu lima hari mempersiapkan mereka," ujarnya.

Pada latihan pagi, waktu latihan hanya selama satu jam saja. Menurut dia, pemain belum siap langsung menerima latihan keras. Jika dipaksakan, pemain rentan mengalami cedera. "Tadi Anda lihat, saat lari banyak pemain yang ngos-ngosan-nya terdengar sangat keras," ujarnya.

Pada latihan tersebut, pemain lebih sering melakukan lari. Mengakhiri latihan, selama 15 menit ada game setengah lapangan. Pada latihan sore, fokus latihan menitikberatkan pada teknik dengan bola serta akurasi umpan. Tiga pemain absen, yakni Bayusutha izin menikah, Christian Bekamenga memperkuat timnas Kamerun U-23, dan Eka Ramdani di Argentina.

Rombongan Persib akan bertolak ke Yogyakarta Kamis (18/10) menggunakan pesawat pukul 6.00 WIB dari Bandung.

Lisensi A

Arcan Iurie dinyatakan lulus dalam penataran pelatih lisensi A yang diselenggarakan Federasi Sepak Bola Internasional (FIFA) yang berlangsung di Moldova. Selain Iurie, pelatih asing Persija, Sergei Dubrovin juga lulus penataran.

Penataran berlangsung selama tiga pekan. Menurut Iurie, setiap hari pelatihan berlangsung selama 12 jam, mulai pukul 8.00 pagi dan selesai pukul 20.00. Setelah acara selesai, semua peserta harus menyelesaikan tugas analisis teori hingga larut malam. "Dalam sehari tidur hanya tiga atau lima jam saja. Jadwalnya penuh karena materinya dipadatkan," ujarnya.

Ia mengatakan, sertifikat lisensi baru dikirim FIFA pada November mendatang. Menurut dia, selama pelatihan harus banyak menulis hasil analisis. Karena itu, jari-jari jempol, telunjuk, dan jari tengah dia kapalan. "Jari saya tidak pernah bengkak seperti ini," katanya.

Menurut dia, materi yang diperoleh dari pelatihan tersebut akan diterapkan di Persib. Banyak ilmu yang diperoleh seperti materi latihan fisik kaki harus dilakukan berapa lama sebelum pertandingan. "Tapi, secara general, baru bisa dilakukan tahun depan, saat masa persiapan sebelum kompetisi dimulai," ujarnya.

Djadjang, Robby Monitor...”Roger”

PELATIH Persib, Arcan Iurie Anatolievici bersikap pasrah soal sanksi tiga bulan tidak boleh mendampingi klubnya saat bertanding. Kepasrahan itu terlihat dari tidak dilakukan upaya banding untuk meminta keringanan sanksi.

Kendati begitu, pelatih asal Moldova itu bukan berarti berdiam diri. Dia justru sudah menyiapkan strategi agar saat Persib main, komunikasi dengan asisten pelatih atau pemain tetap lancar. Saat Persib bertanding tur Jawa, Iurie hanya bisa menyaksikan dari tribun penonton.

Karena itu, tidak mungkin saat memberikan instruksi dia harus teriak-teriak dari tribun. Bisa-bisa bakal diusir paksa oleh penonton lain ke luar stadion. Karenanya, Iurie akan meminta kepada manajemen Persib untuk menyediakan dua atau tiga buah handy talkie (HT).

HT itu, satu akan dipegang Iurie, dua lagi oleh Djadjang Nurdjaman atau Robby Darwis dan manajer H. Yossi Irianto. Dengan begitu, segala instruksi dia dari tribun penonton diharapkan bisa lancar. Apalagi, HT bisa stand by penuh selama 90 menit. "Ini gila, tapi tidak ada cara lain. Saya harus tetap ada komunikasi. Nanti pakai HT, saya panggil, Djadjang, Robby... monitor," ujar Iurie sambil tertawa, Senin (15/10).

Sebenarnya ada cara lain dengan menggunakan telefon seluler (HP). Namun, risikonya cukup tinggi. HP tidak akan bisa stand by 90 menit. Kalaupun dihidupkan terus, pulsa bisa jebol. Jika menggunakan HP, kemungkinan jaringan penuh atau rusak bisa membuat komunikasi tidak lancar. Beda dengan HT, bisa langsung kontak komunikasi.

Soal gelombang frekuensi, mereka akan merahasiakannya. Persoalannya bukan takut disadap materi pembicaraan, tapi mengindari yang iseng dengan nge-jam, sehingga memutuskan komunikasi. Wah, dapat dibayangkan ofisial Persib memegang HT. Mungkin mereka akan disangka body guard. Tak apa-apalah yang penting komunikasi lancar...roger.

Kamis, 11 Oktober 2007

Rencana Lebaran Pemain Persib

Libur Lebaran dimanfaatkan sejumlah pemain Persib untuk mudik ke kampung halaman dan berkumpul dengan orang tua mereka. Demikian pula para pemain Persib yang tidak berlebaran tetap memanfaatkan waktu libur ini pulang ke daerahnya masing-masing, seperti Nova Arianto pulang ke Semarang, Bayusutha ke Bali. Dua pemain asing, Lorenzo Cabanas dan Leo Chitescu memilih di Bandung saja.

Dari 23 pemain Persib, 18 di antaranya akan menjalani hari raya Idulfitri. Hanya satu pemain yang terpaksa tidak bisa merayakan hari sakral dengan istrinya, yakni Redouane Barkaoui. Pemain asal Maroko itu, tidak bisa kumpul bersama istri dan orang tuanya karena harus menjalani latihan bersama Persib dalam persiapan menghadapi putaran kedua.

"Saya rencananya Lebaran di Malaysia bersama saudara. Mungkin saya berangkat tanggal 11 Oktober dari Jakarta. Tapi jika batal, akan Lebaran di Bandung saja," ujar Barkaoui di Lapangan Pusdikpom Cimahi, Selasa (9/10).

Pemain asing Persib lainnya, Patricio Jimenez yang baru memeluk Islam satu tahun lebih, memilih berlebaran di Bandung bersama istri dan anaknya yang masih bayi. Pato---panggilan Patricio--hampir satu bulan pulang ke Cile bertemu dengan orang tuanya. "Saya sudah tiba di Bandung. Saya akan salat Id di Batununggal," ujar Pato ketika dihubungi, Rabu (10/10) malam.

Pato menjelaskan selama di Cile, tetap menjalankan ibadah puasa dan latihan. Bahkan, dia menjalani latihan dua kali pagi dan sore. Hanya saja, latihan yang dijalaninya tidak terlalu berat. Dia selalu berolah raga lari untuk menjaga kebugarannya.

Pemain lokal yang akan mudik, sekaligus bertemua dengan keluarganya adalah Zaenal Arif, Sandi Pribadi, Tema Mursadad, Sonny Kurniawan, dan Salim Alaydrus. Arif sudah merencanakan pulang ke Cikajang Garut pada H-1 atau pada malam takbiran. Tema akan berlebaran di rumah mertuanya di Tangerang. Setelah dari Tangerang, menuju orang tuanya di Lebak.

Sonny Kurniawan memilih di Jakarta. Bagi Sonny, Lebaran di Jakarta membuat dia merasa lebih nyaman dalam perjalanan. Menurut dia, saat orang di Jakarta mudik ke kampung halaman, dia justru datang ke Jakarta sehingga tidak akan terjebak dalam kemacetan.

"Jalanan di Jakarta akan lengang. Nanti saat pulang ke Bandung juga tidak akan macet. Saat arus balik, saya justru mudik ke Bandung," ujarnya sambil tertawa.

Salim Alaydrus sudah biasa Lebaran di Purwakarta. Ia tidak pernah melewatkan Lebaran bersama saudara dan keluarganya sesama keturunan Arab di Purwakarta.

Sandi Pribadi pemudik yang paling jauh setelah Bayusutha. Sandi akan berlebaran di Malang. Ia justru merasa khawatir, saat pulang ke Bandung kesulitan mendapat tiket karena bersamaan dengan arus balik. Persib sendiri memulai latihan kembali Senin (15/10) atau H+3.

Pemain asing Persib lain memiliki kegiatan berbeda. Christian Bekamenga justru akan melakukan pertandingan memperkuat timnas Kamerun U-23 melawan Maroko di Maroko pada kualifikasi Olimpiade 2008, Selasa (16/10).

Leo Chitescu merencanakan akan berlibur ke Bali. Namun, asisten pelatih Djadjang Nurdjaman tidak mengizinkan karena khawatir terlambat bergabung latihan. "Pulangnya pasti susah dapat tiket," ujar Djadjang.

Namun, ada pemain lokal yang terpaksa berlebaran di luar negeri, yakni Eka Ramdani. Ia sudah pasti berlebaran di Buenos Aires Argentina karena timnas U-23 baru kembali ke Indonesia dari Argentina pada 24 Oktober.

Senin, 08 Oktober 2007

LINI DEPAN PERSIB TUMPUL !

Lini depan Persib pada awal putaran kedua dinilai lebih tumpul dibanding putaran pertama. Pada delapan pertandingan awal putaran pertama, sedikitnya Persib mampu mengoleksi 14 gol dan kebobolan delapan gol. Namun, kendati baru kebobolan enam gol pada delapan pertandingan putaran kedua, Persib hanya mengoleksi enam gol.
Menurut mantan striker Persib, Sutiono, kemungkinan besar kondisi ini terjadi karena performa pemain depan Persib yang tidak mengalami peningkatan dibanding putaran sebelumnya. Di sisi lain, tim-tim yang sempat berhadapan dengan Persib pada putaran pertama telah mengenal karakteristik mereka.
"Dengan tidak adanya nilai tambah, otomatis tim lawan yang telah mengetahui karakteristik pemain bisa dengan mudah mematahkan atau menguncinya. Karena itulah, lini depan Persib pada putaran kedua ini lebih tumpul dibanding putaran sebelumnya," kata Sutiono ketika dihubungi "PR", Minggu (7/10) malam.
Sulitnya mencetak gol pada awal putaran kedua ini, lanjut Sutiono, kemungkinan besar berdampak pada psikologis pemain, khususnya lini depan. Terbukti dengan sulitnya Persib mencetak gol walaupun berhadapan dengan tim yang berada beberapa tingkat di bawahnya.
"Sebagai contoh, saat berhadapan dengan UNI. Terlihat dengan jelas, betapa sulitnya pemain Persib mencetak gol. Persib hanya mampu mencetak satu gol. Padahal, UNI jauh berada di bawah Persib. Kalau dengan tim yang berada di bawah saja sudah sulit membuat gol, bagaimana dengan tim-tim yang setara?" tuturnya.
Karena itulah, Sutiono mengimbau agar sisa waktu menjelang awal lanjutan puataran kedua ini dimanfaatkan sebaik mungkin untuk meningkatkan performa lini depan. Hal itu, menurut dia, bukan hanya tugas pelatih, melainkan semua pemain, termasuk yang memperkuat lini tengah maupun depan.
"Kalau pada sisa waktu ini pelatih dengan fokus memperbaiki finishing touch, saya kira masih cukup waktu, sebelum menjajal Sleman. Namun, ini harus diimbangi juga dengan kedisiplinan pemain dalam menjaga kondisi fisik dan meningkatkan skill selama rehat latihan. Dan ingat, satu lagi, gol bukan hanya menjadi tugas seorang striker, melainkan semua pemain," ujarnya.
Sebelum menjalani libur Idulfitri pada 11-14 Oktober, pemain Persib masih menyisakan tiga hari latihan. Tiga hari kesempatan latihan lagi digelar pascalibur, sebelum bertolak ke Sleman pada 18 Oktober. Kesempatan ini, menurut ,Sutiono harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
"Tidak ada cara lain untuk meningkatkan performa pemain depan, selain latihan yang fokus untuk mencetak gol ke gawang. Jika berhasil mencetak satu saja gol ke gawang lawan, kepercayaan diri pemain yang sebelumnya merosot bisa naik kembali. Pasalnya, inti dari ketajaman lini depan adalah percaya diri," ujarnya.
Apalagi, lanjutnya, jika keberhasilan mencetak gol itu terjadi saat berhadapan dengan tim lain, termasuk saat uji coba. Selain masalah percaya diri, Sutiono juga mengingatkan bahwa untuk mengasah ketajaman tidak boleh bergantung pada satu orang.
"Mulai saat ini tidak boleh lagi ada kata bahwa lini depan Persib tumpul karena tidak adanya Bekamenga. Dia hanya salah satu dari striker Persib. Lini depan bisa tajam jika semua striker-nya tajam dan didukung pemain-pemain lain yang juga memiliki naluri gol tinggi," katanya.