Rabu, 24 Oktober 2007

SBY ke Kediri, Persik-Persib Ditunda

Penundaan jadwal laga Persik melawan Persib disambut gembira kubu Persib. Sebaliknya, kubu Persik merasa dirugikan karena konsentrasi semua pemainnya menjadi terganggu. Padahal, Persik sudah bertekad membalas kekalahan 0-2 di Bandung.

Pertandingan tersebut seharusnya dilaksanakan di Stadion Brawijaya Kediri, Jatim, Rabu (24/10). Namun, berkaitan dengan kedatangan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono selama dua hari pada 24 dan 25 Oktober untuk mengunjungi pengungsi Gunung Kelud Kediri, pihak kepolisian setempat tidak mengeluarkan izin penyelenggaraan.

Pihak Persib sudah menerima secara resmi surat penundaan pertandingan dari Panpel Persik yang ditandatangani sekretarisnya, Barnadi, Selasa (23/10) pagi. Surat dari panpel itu disertai lampiran surat penolakan izin penyelenggaraan dari kepolisian yang ditandatangani Kapolres Kota Kediri AKBP Drs. Putu Jayan D. P., M.Si.

Manajer Persib, H. Yossi Irianto, mengatakan dengan adanya penundaan ini, Persib memiliki waktu lebih lama dan bisa mempersiapkan diri, terutama melawan Persema Malang, Minggu (28/10). Apalagi, setelah kehilangan dua pemain inti akibat akumulasi kartu kuning, yakni Suwita Pata dan Patricio Jimenez, kondisi sejumlah pemain Persib lainnya diragukan bisa tampil melawan Persik.

"Namun, ada juga sisi negatifnya karena secara materi menjadi membengkak karena nanti Persib harus datang kembali ke Kediri. Ya, ada plus minusnya. Plusnya, kami bisa mempersiapkan diri lebih baik lagi," ujar Yossi ketika dihubungi, Selasa (23/10).

Jadwal pertandingan Persik melawan Persib diundur menjadi 12 November. Yossi mengatakan, pada pertemuan dengan Badan Liga Indonesia (BLI) di Jakarta, pihak Persik meminta pertandingan diundur dua hari menjadi 26 Oktober. Namun, Persib menolak karena rentan waktu ke pertandingan berikutnya melawan Persema menjadi pendek. Apalagi, Persib juga sudah memiliki agenda jadwal uji coba melawan Kuala Lumpur FA pada 31 Oktober di Bandung, sehingga melawan Persema tidak mungkin digeser lagi. "Setelah mempertimbangkan hal itu, BLI sepakat pertandingan dilaksanakan pada pekan kedua November," ujarnya.

Pelatih Persib, Arcan Iurie Anatolievici, merasa senang dengan penundaan ini. Ia sebelumnya diliputi perasaan khawatir karena sejumlah pemain kondisinya masih diragukan. Misalnya, Leo Chitescu yang pergelangan kaki kirinya masih bengkak, Lorenzo Cabanas sempat mengalami memar otot paha, belum lagi cedera Redouane Barkaoui dan Erik Setiawan. Bayusutha juga kondisi kebugarannya diragukan karena baru saja menikah. Begitu juga dengan Christian Bekamenga yang baru bergabung dengan Persib, Senin (22/10) pukul 23.50 WIB, masih dilanda kelelahan setelah menempuh perjalanan jauh dari Kamerun. Gilang Angga yang sedang berduka bisa bergabung di Malang.

"Bagus, kalau memang diundur. Ada waktu untuk pemulihan pemain yang cedera. Sekarang konsentrasi melawan Persema," ujar Arcan Iurie kepada wartawan Pikiran Rakyat, Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita di Kediri Jatim, Selasa (23/10).

Setelah ada keputusan penundaan ini, Iurie memilih Kediri untuk mempersiapkan para pemain menjelang lawan Persema. Sebab, jika pulang ke Bandung banyak waktu yang terbuang percuma dalam perjalanan. Persib akan berada di Kota Kediri hingga Kamis (25/10) siang. "Pagi harinya ada latihan keras, kemudian siangnya langsung ke Malang," ujar Iurie.

Dirugikan

Lain halnya dengan kubu Persik. Pelatih Daniel Roekito mengatakan keputusan penundaan ini sangat merugikan klubnya. Para pemain Persik sudah konsentrasi penuh pada jadwal 24 Oktober. "Kami terpaksa harus menyusun kembali program latihan. Saya sudah optimistis, para pemain mencapai puncak saat melawan Persib. Sekarang saya harus menyusun dari nol lagi," ujarnya.

Daniel mengaku sangat khawatir dengan psikologis pemain karena penundaan ini bisa memberikan dampak negatif. Hal itu bisa memengaruhi motivasi pemain, terutama saat melakoni laga berikutnya. "Selama ini, suporter Persik ini paling sportif di Indonesia. Mereka tidak pernah buat rusuh. Padahal, kalau digelar juga tidak akan terjadi keributan karena suporter di sini sudah cukup dewasa," ujarnya.

Tidak ada komentar: