Rabu, 24 Oktober 2007

Persib vs Kuala Lumpur tidak Baik Digratiskan

Sebuah pertandingan sepak bola, meskipun hanya uji coba, tidak baik bila digratiskan. Apalagi, pertandingan itu merupakan pertandingan internasional antara klub dua negara yang punya nama. Demikian penilaian Sekretaris Jenderal PSSI, Drs. Nugraha Besoes, kepada "PR", Senin (22/10) malam.

"Sangat tidak bagus kalau pertandingan Persib melawan Kuala Lumpur (Malaysia) itu digratiskan. Banyak efek yang ditimbulkan. Kami punya pengalaman pada SEA Games 1997 lalu, ketika final sepak bola antara Indonesia melawan Thailand," ungkap Nugraha Besoes, melalui telefon.

Pernyataan Nugraha Besoes itu disampaikan, menyusul adanya penyataan Manajer Tim Persib, Drs. H. Yossi Irianto, yang meminta agar pertandingan persahabatan antara Persib melawan Kuala Lumpur FC digratiskan. Menurut Yossi, pertandingan agar tidak dipungut bayaran sebagai bentuk apresiasi Persib kepada para bobotoh. Apalagi, pihak Kuala Lumpur Football Association (KLFA) memberi kompensasi biaya penyelenggaraan pertandingan.

Turunkan nilai jual

Menurut Nugraha, pertandingan internasional yang tidak dipungut biaya, akan menurunkan nilai jual dari tim itu sendiri. "Baik Persib maupun Kuala Lumpur, nilai jualnya akan rendah karena dianggap tidak mampu mendatangkan penonton ke stadion," ujar Ketua POR UNI itu.

Kendati pihak Kuala Lumpur akan memberikan kompensasi biaya penyelenggaraan, lanjut Nugraha, itu bukan alasan bagi Persib untuk menggratiskan pertandingan itu. Kompensasi pembiayaan itu merupakan keharusan dari tim yang tengah mencari lawan untuk uji coba. "Sudah seharusnya Kuala Lumpur memberikan kompensasi karena mereka yang mencari lawan. Kalaupun pihak panpel mendapat untung dari penjualan tiket dan lain-lain, itu adalah hasil jerih payah mereka. Yang penting harus transparan. Mau dikemanakan hasilnya? Kan Persib banyak juga kebutuhannya," ujarnya.

Tidak ada komentar: