Selasa, 16 Oktober 2007

Djadjang, Robby Monitor...”Roger”

PELATIH Persib, Arcan Iurie Anatolievici bersikap pasrah soal sanksi tiga bulan tidak boleh mendampingi klubnya saat bertanding. Kepasrahan itu terlihat dari tidak dilakukan upaya banding untuk meminta keringanan sanksi.

Kendati begitu, pelatih asal Moldova itu bukan berarti berdiam diri. Dia justru sudah menyiapkan strategi agar saat Persib main, komunikasi dengan asisten pelatih atau pemain tetap lancar. Saat Persib bertanding tur Jawa, Iurie hanya bisa menyaksikan dari tribun penonton.

Karena itu, tidak mungkin saat memberikan instruksi dia harus teriak-teriak dari tribun. Bisa-bisa bakal diusir paksa oleh penonton lain ke luar stadion. Karenanya, Iurie akan meminta kepada manajemen Persib untuk menyediakan dua atau tiga buah handy talkie (HT).

HT itu, satu akan dipegang Iurie, dua lagi oleh Djadjang Nurdjaman atau Robby Darwis dan manajer H. Yossi Irianto. Dengan begitu, segala instruksi dia dari tribun penonton diharapkan bisa lancar. Apalagi, HT bisa stand by penuh selama 90 menit. "Ini gila, tapi tidak ada cara lain. Saya harus tetap ada komunikasi. Nanti pakai HT, saya panggil, Djadjang, Robby... monitor," ujar Iurie sambil tertawa, Senin (15/10).

Sebenarnya ada cara lain dengan menggunakan telefon seluler (HP). Namun, risikonya cukup tinggi. HP tidak akan bisa stand by 90 menit. Kalaupun dihidupkan terus, pulsa bisa jebol. Jika menggunakan HP, kemungkinan jaringan penuh atau rusak bisa membuat komunikasi tidak lancar. Beda dengan HT, bisa langsung kontak komunikasi.

Soal gelombang frekuensi, mereka akan merahasiakannya. Persoalannya bukan takut disadap materi pembicaraan, tapi mengindari yang iseng dengan nge-jam, sehingga memutuskan komunikasi. Wah, dapat dibayangkan ofisial Persib memegang HT. Mungkin mereka akan disangka body guard. Tak apa-apalah yang penting komunikasi lancar...roger.

Tidak ada komentar: