Senin, 29 Oktober 2007

EPRSIB vs PERSEMA (1-2) :Lini Belakang Persib Rapuh

Koordinasi lini belakang yang buruk dan penampilan para pemain yang jauh di bawah form, membuat Persib harus mengakui keunggulan tuan rumah Persema Malang 1-2 (0-2), pada lanjutan Kompetisi Liga Indonesia 2007 Grup 1, di Stadion Gajayana Malang, Minggu (28/10).

Wartawan Pikiran Rakyat Irfan Suryadireja dan Andri Gurnita melaporkan, striker Persema Sergio Fernandes memborong dua gol tuan rumah pada babak pertama. Persib baru bisa memperkecil ketinggalan pada menit ke-54 melalui tendangan Redouane Barkaoui. Persib masih bertahan di posisi kedua klasemen sementara dengan nilai 47. Sementara "Laskar Ken Arok" naik tiga peringkat ke posisi kedelapan dengan nilai 40.

Kehilangan beberapa pilar, khususnya di lini belakang, membuat pertahanan Persib rapuh. Trio lini belakang "Maung Bandung", Bayusutha, Nova Arianto, dan Erik Setiawan mudah sekali ditembus para pemain "Laskar Ken Arok". Koordinasi dan komunikasi mereka lemah dan sering terlambat mengantisipasi pergerakan lawan.

Nova yang dipercaya sebagai libero karena Patricio Jimenez dan Suwita Pata absen, belum mampu berbuat banyak. Pemain sayap Erik yang juga ditarik menjadi stopper masih sering terlampau jauh menjaga lawan. Bayusutha juga tampil di bawah form, dan dua gol yang tercipta bermula dari umpan yang dilepaskan dari daerah penjagaannya di sisi kiri pertahanan Persib.

Manajer Persib Yossi Irianto mengakui kelemahan tersebut. Komunikasi lini belakang tidak berjalan baik sehingga berakibat fatal terjadinya dua gol dengan proses yang hampir sama. Pihaknya, menurut Yossi, tidak memiliki pilihan selain menurunkan ketiga pemain tersebut.

"Kami menempatkan Nova sebagai libero karena tidak ada pilihan lain. Nova dianggap paling senior dan berpengalaman menggalang pertahanan sehingga ia lebih siap. Namun, memang komunikasi di belakang lemah pada pertandingan ini," ungkap Yossi.

Selain pertahanan, penampilan lini tengah Persib sangat jauh dari harapan. Penampilan Lorenzo Cabanas, Leo Chitescu, Salim Alaydrus, Gilang Angga, dan Cucu Hidayat jauh di bawah penampilan terbaiknya. Hampir tidak ada gereget dari penampilan mereka. Selain itu, suplai bola dari lini tengah ke depan sangat kurang, sehingga duet Barkaoui dan Christian Bekamenga sering kali turun jauh ke belakang. Harus diakui, kehilangan Eka Ramdani sangat besar pengaruhnya terhadap tim.

Manajer Persib mengakui, setelah kebobolan dua gol, beban yang dirasakan para pemain semakin berat. Pemain kehilangan konsentrasi yang berpengaruh pada pola permainan secara keseluruhan. "Ini supaya menjadi koreksi tim pelatih dalam menghadapi pertandingan berikutnya. Kelemahan yang terjadi harus segera diperbaiki," katanya.

Yossi menambahkan, tidak perlu saling menyalahkan dengan kekalahan tersebut. Ia mengajak pelatih dan seluruh pemain memperbaiki diri dan melupakan kekalahan tersebut untuk menatap pertandingan selanjutnya. "Yang terpenting mereka harus siap untuk pertandingan berikutnya," ujarnya.

Tertekan

Sejak menit awal, Persib sudah tertekan. "Laskar Ken Arok" memperlihatkan permainan keras dan cepat. Pada menit ke-14, Dodit Fitrio melakukan pergerakan di sayap kanan dan melepaskan umpan silang ke kotak penalti yang disambut Sergio Fernandes yang bisa melepaskan diri dari kawalan Erik. Bola sundulan Sergio hanya bisa ditatap kiper Tema Mursadad, dan bola bersarang di gawangnya.

Tuan rumah memperbesar keunggulannya pada menit ke-39. Bayusutha terlambat menutup pergerakan pemain Persema, Pitono di sayap kiri pertahanannya. Pitono melepaskan umpan silang mendatar yang dengan mudah dicocor Sergio untuk melesakkan gol keduanya pada pertandingan itu.

Sementara itu, serangan Persib sangat monoton. Lini tengah Persib sangat kurang memberikan suplai bola ke depan sehingga Bekamenga dan Barkaoui harus menjemput bola ke belakang.

Peluang terbaik hanya dimiliki Bekamenga menjelang turun minum, namun tendangannya masih melebar. Persib juga berharap bisa mendapatkan tendangan penalti saat Barkaoui dua kali dijatuhkan, masing-masing menit ke-2 dan ke-37, namun wasit tidak menganggapnya sebagai pelanggaran.

Memasuki babak kedua, Persema hampir menambah keunggulan saat pertandingan baru berlangsung tiga menit. Sergio yang berdiri bebas melepaskan tendangan keras, namun bola masih bisa diblok Tema.

Pelatih Persib berusaha menambah daya serang dengan memasukkan Zaenal Arif. Strategi tersebut membuahkan hasil pada menit ke-54. Arif melepaskan tendangan bebas yang tertahan "pagar hidup" para pemain Persema. Bola liar dengan cepat diantisipasi Barkaoui yang melepaskan tendangan kaki kanan yang gagal dihadang kiper Persema, Sukasto.

Wasit Daryanto mengeluarkan delapan kartu kuning, masing-masing empat kartu untuk kedua tim. Sampai akhir pertandingan, Persib gagal menyamakan kedudukan.

Tidak ada komentar: